News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Sri Lanka: Kekerasan Berlanjut, Dua Polisi Tewas dan Ratusan Orang Terluka, Total ULN Rp740 T

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kendaraan milik personel keamanan dan bus yang dibakar terlihat di dekat kediaman resmi Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang akan keluar dari Sri Lanka di Kolombo 9 Mei 2022.

Polisi yang mengawasi tidak berbuat banyak untuk menghentikan aksi tersebut.

Demonstran dan pendukung pemerintah bentrok di luar kantor Presiden di Kolombo pada 9 Mei 2022. - (AFP/-)

Di seluruh negeri, warga yang marah menanggapinya dengan menyerang pendukung pemerintah dan politisi partai yang berkuasa.

Delapan orang termasuk seorang anggota parlemen dari partai yang berkuasa dan dua petugas polisi tewas dan 219 terluka dalam kekerasan itu, kata Kementerian Pertahanan.

Selain itu, 104 bangunan dan 60 kendaraan dibakar.

Massa pro pemerintah dikejar, dipukuli dan ditelanjangi.

Beberapa di antaranya didorong ke danau dan tidak diizinkan untuk kembali ke tanah selama berjam-jam.

Saat tersebar kabar tentang ke mana bus membawa para pendukung, orang-orang menghancurkan mereka dan membakarnya.

Bus-bus yang digulingkan masih berasap di seluruh ibu kota, Kolombo, saat protes berlanjut.

Rumah-rumah pendukung pemerintah diserang dan beberapa bisnis dibakar, meskipun kekerasan pribadi mereda.

Sri Lanka hampir bangkrut setelah mengatakan bahwa pihaknya menangguhkan pembayaran pinjaman luar negeri sebesar 7 miliar dolar atau Rp 101,6 triliaun yang seharusnya dibayarkan tahun ini dari 25 miliar dolar atau Rp 363 triliun yang jatuh tempo pada tahun 2026.

Total utang luar negerinya (ULN) adalah 51 miliar dolar atau Rp 740,9 triliun.

Baca juga: Kerusuhan Berdarah di Sri Lanka Lengserkan PM Rajapaksa

Baca juga: PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dievakuasi dari Kediamannya, Ribuan Demonstran Terobos Gerbang Utama

Kekurangan mata uang asing telah menyebabkan berkurangnya impor dan kelangkaan kebutuhan pokok mulai dari makanan hingga gas untuk memasak, bahan bakar dan obat-obatan.

Selama beberapa bulan terakhir orang-orang terpaksa mengantre berjam-jam untuk membeli stok terbatas dan banyak yang kembali tanpa membawa apa-apa.

Para pengunjuk rasa menyalahkan dugaan korupsi dan gaya pemerintahan Rajapaksa bersaudara atas krisis ekonomi tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini