TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada BBC bahwa krisis ekonomi membawa kesengsaraan bagi warganya.
Dia menyebut krisis ekonomi Sri Lanka "akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik".
Sri Lanka menghadapi kekurangan bahan bakar dan melonjaknya harga pangan.
Beberapa warga Sri Lanka bahkan terpaksa tidak makan.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Rajapaksa Lantik Empat Menteri Kabinet Baru
Baca juga: Presiden Sri Lanka akan Tunjuk Perdana Menteri dan Kabinet Baru Pekan Ini
Kemarahan atas penanganan krisis oleh pemerintah telah menyebabkan protes dibarengi aksi kekerasan.
Ranil Wickremesinghe ditunjuk sebagai upaya untuk meredakan protes.
Ini adalah tugas keenam anggota parlemen oposisi menjabat perdana menteri.
Dalam wawancara pertamanya sejak menjabat, Wickremesinghe mengatakan kepada BBC, akan memastikan keluarga mendapatkan tiga kali makan sehari.
Menghimbau dunia untuk lebih banyak bantuan keuangan, dia berkata "tidak akan ada krisis kelaparan, kita akan menemukan makanan".
Baca juga: Krisis Sri Lanka: Kekerasan Berlanjut, Dua Polisi Tewas dan Ratusan Orang Terluka, Total ULN Rp740 T
PM baru Sri Lanka: bersabarlah
PM baru menggambarkan situasi ekonomi Sri Lanka "rusak".
Dia berpesan kepada warga Sri Lanka untuk "bersabarlah, saya akan membawa semuanya kembali".
Wickremesinghe dilantik oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Kamis (12/5/2022), tetapi pengangkatannya sebagian besar disambut dengan kekecewaan.
Dia dianggap terlalu dekat dengan keluarga Rajapaksa yang dominan secara politik.