TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Ratusan kombatan yang menjaga benteng terakhir Ukraina di kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol, dilaporkan telah dievakuasi pada Senin (16/5/2022).
Dengan evakuasi ini, pertempuran antara tentara Ukraina dengan Rusia di Mariupol berakhir.
Kota pelabuhan terkenal di Ukraina itu jatuh ke dalam kendali penuh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa negosiasi berhasil menyelamatkan lebih dari 260 kombatan tersebut.
Namun para kombatan mesti dibawa Rusia ke teritori yang dikuasai separatis Republik Rakyat Donetsk.
Para kombatan Ukraina yang dievakuasi dari Azovstal dibawa menggunakan bus.
Baca juga: Krisis Pangan Global Makin Buruk, Rusia Tuding Isolasi G7 Atas Moscow Jadi Penyebab Utamanya
Sebagian mereka dalam kondisi luka parah.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar menyampaikan bahwa 53 kombatan yang luka serius dibawa ke Novoazovsk untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, sejumlah 211 kombatan lain dievakuasi ke Olenivka.
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas status para kombatan itu apakah dijadikan tawanan perang oleh Rusia. Kiev sendiri mengaku akan berupaya memulangkan para kombatan itu.
“Ukraina butuh para pahlawan Ukraina untuk tetap hidup. Itulah prinsip kami,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press.
“Militer dan intelejen kami telah memulai operasi untuk menyelamatakan para penjaga Mariupol. Kerja untuk memulangkan mereka akan berlanjut, ini butuh waktu,” lanjutnya.
Komandan Resimen Azov: Misi telah selesai
Kota Mariupol digempur habis-habisan oleh Rusia sejak awal invasi pada Februari lalu.