TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden setuju mengirim kembali beberapa ratus tentara ke Somalia.
Keputusan ini membalikkan langkah pendahulunya, Donald Trump. Hal ini dikemukakan seorang pejabat Washington, Senin (16/5/2022).
Sebelum Trump memerintahkan penarikan pasukan, sekitar 700 personel militer AS membantu Somalia memerangi kelompok Al-Shabaab yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.
Gedung Putih telah melihat bukti yang jelas pejuang Al-Shabaab memiliki niat dan kemampuan menargetkan orang Amerika di kawasan itu.
Mereka telah membunuh lebih dari selusin warga AS di Afrika timur. Oleh karena itu, Biden mengikuti saran Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
AS akan membangun kembali kehadiran militer AS yang gigih di Somalia untuk memungkinkan perang yang lebih efektif melawan Al-Shabaab.
Pejabat itu tidak merinci jumlah pasti pasukan yang akan ditempatkan di Somalia tetapi mengatakan tidak akan melebihi 500.
Pasukan ini dipindahkan dari bagian lain Afrika daripada dikirim langsung dari Amerika Serikat.
Pejabat itu juga mengkritik keputusan mantan Presiden Donald Trump menarik pasukan, dengan mengatakan itu bertentangan saran kepemimpinan militer AS.
Baca juga: Ledakan Bom Mobil Guncang Somalia, 8 Orang Tewas dan 17 Lainnya Terluka
Baca juga: Kisah perempuan aktivis Somalia - Gagal diculik dan dibunuh, kini coba dibungkam lewat Facebook
Baca juga: 5 Fakta Gejolak Politik Somalia Usai Presiden Tandatangani Undang-undang Perpanjangan Masa Jabatan
Puluhan Tahun Perang Saudara
Somalia runtuh ke dalam perang saudara pada 1991. Diawali tergulingnya pemerintahan militer Jenderal Mohamed Siad Barre.
Intervensi awal AS yang bertujuan melindungi pasukan penjaga perdamaian PBB mengakibatkan bentrokan dengan faksi yang bertikai, memicu pertempuran Mogadishu pada Oktober 1993.
AS meninggalkan Somalia pada Maret 1995, hanya untuk kembali satu dekade kemudian sebagai bagian dari 'perang melawan teror. '.
Al-Shabaab, yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan memberlakukan aturan Syariah di negara itu, sering melakukan pemboman di seluruh negeri.