News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Ratusan Tentara Ukraina Tak Pasti Usai Menyerah, Dijamin Putin atau Terancam Hukuman Mati

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak memegang bendera Ukraina dan poster bertuliskan Selamatkan Azovstal saat ratusan demonstran, terutama pengungsi Ukraina yang tinggal di Praha, ikut serta dalam protes anti-perang di alun-alun Kota Tua di Praha pada 15 Mei 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan tentara yang menjaga benteng terakhir Ukraina di kawasan Pabrik Baja Azovstal telah menyerah kepada Rusia pada Senin (16/5/2022) lalu.

Rusia mengatakan pada Selasa (17/5/2022), sebanyak 265 tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja.

Hal itu dilakukan beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan misi untuk mempertahankan fasilitas itu telah berakhir.

Kini, nasib ke-265 tentara yang sudah dievakuasi ke kawasan Rusia tersebut, tidak pasti.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, dari 265 tentara yang menyerah, 51 tentara terluka parah.

Kemudian, 51 tentara tersebut dibawa ke rumah sakit di Novoazovsk di wilayah Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina.

Namun, tetap saja nasib mereka masih belum jelas.

Sementara, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan, akan ada prosedur pertukaran untuk kepulangan ratusan tentara tersebut.

Tetapi, ia mengakui proses pemulangan ratusan tentara tersebut tidak mudah.

"Prosedur pertukaran akan dilakukan untuk kepulangan mereka, tetapi Zelenskyy memperingatkan bahwa pekerjaan membawa anak-anak itu pulang membutuhkan kehalusan dan waktu," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Di sisi lain, Ketua Parlemen Rusia atau Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan akan mempertimbangkan pelarangan pertukaran tawanan perang Rusia dengan anggota resimen Azov Ukraina yang ditangkap.

Baca juga: RANGKUMAN Sejumlah Peristiwa yang Terjadi Selama Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-84

Baca juga: Bintang TikTok Ukraina Valeria Shashenok Ceritakan Kehidupan selama Perang

Sebab, ia menilai tentara tersebut 'penjahat Nazi' yang tidak boleh dimasukkan dalam pertukaran tahanan.

"Mereka adalah penjahat perang dan kita harus melakukan segalanya untuk membawa mereka ke pengadilan," katanya.

Bahkan, Situs Web Resmi Duma mengatakan, dia telah meminta komite pertahanan dan keamanan untuk menyiapkan instruksi untuk itu.

Hal ini mendapat dukungan dari Legislator Leonid Slutsky, salah satu negosiator Rusia dalam pembicaraan damai yang terhenti dengan Ukraina.

Menurut Slutsky, para tentara yang dievakuasi adalah "binatang dalam bentuk manusia" dan mengatakan mereka harus menerima hukuman mati.

"Mereka tidak pantas hidup setelah kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan yang telah mereka lakukan dan yang dilakukan terus menerus terhadap tahanan kami," katanya.

Jaminan dari Presiden Putin

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menjamin, para tentara Ukraian yang menyerah akan diperlakukan 'sesuai dengan standar internasional'.

Peskov menyebut para pejuang di pabrik baja Azovstal yang menyerah itu akan diperlakukan 'manusiawi'.

Peskov mengatakan, Putin secara pribadi telah menjamin hal itu akan terjadi.

Pernyataannya muncul setelah seorang anggota parlemen yang bertindak sebagai salah satu perunding Moskow dalam pembicaraan damai yang sekarang terhenti dengan Ukraina mengatakan, Rusia harus mempertimbangkan hukuman mati kepada mereka.

7 Bus yang Bawa Tentara Ukraina Tiba di Rusia

Tujuh bus yang membawa pejuang Ukraina yang bertahan selama berminggu-minggu melawan pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal, tiba di kota Olenivka yang dikuasai Rusia dekat Donetsk, menurut seorang saksi mata Reuters

Dilansir Al Jazeera, kantor berita TASS mengatakan Komite Investigasi Rusia berencana untuk menanyai para tentara.

Banyak dari mereka adalah anggota Batalyon Azov, sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang disebut Moskow sebagai "kejahatan rezim Ukraina".

Baca juga: Rusia Sepakati Evakuasi Tentara Ukraina yang Terluka Dari Azovstal, Zelensky: Selamatkan Anak Kami

Baca juga: Perang Sengit di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Berakhir, Ratusan Pasukan Ukraina Dievakuasi

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan pejuang Ukraina yang membela Mariupol dari serangan Rusia mengubah arah perang dengan bertahan selama 82 hari.

Komentar Podolya disiarkan televisi menyebut pembicaraan tentang mengevakuasi lebih banyak orang dari pabrik baja Azovstal di kota itu.

Azovstal menjadi benteng pertahanan terakhir setelah berminggu-minggu pengepungan dan pemboman Rusia, sulit tetapi ada harapan mereka akan berhasil.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini