News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

China Pastikan Tidak Berkompromi Jika AS Bantu Militer Taiwan dalam Perang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Taiwan mengoperasikan kendaraan lapis baja CM-32 clouded leopard (kiri) selama demonstrasi di pangkalan militer di Kaohsiung, Taiwan, Kamis (6/1/2022). Latihan tersebut dilakukan untuk menyoroti kesiapan militer Taiwan menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini. Ketegangan antara China dan Taiwan terus meninggi beberapa bulan terakhir, setelah China melakukan latihan militer di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. (Sam Yeh/AFP)

Taiwan terletak kurang dari 177 kilometer di lepas pantai China.

Selama lebih dari 70 tahun kedua belah pihak telah diperintah secara terpisah, tetapi itu tidak menghentikan Partai Komunis China yang berkuasa untuk mengklaim pulau itu sebagai miliknya, meskipun tidak pernah mengendalikannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing telah mengirim lusinan pesawat tempur ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, dan pemimpin China Xi Jinping mengatakan bahwa penyatuan kembali antara China dan Taiwan tidak dapat dihindari sambil menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan.

Biden membandingkan potensi invasi Taiwan oleh China dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Dia memperingatkan, seluruh wilayah akan terdampak jika hal itu terjadi.

"Itu akan membuat seluruh wilayah terkilir," katanya.

"Dan alasan saya repot-repot mengatakan ini, bukan hanya tentang Ukraina, jika sebenarnya setelah semua yang dia lakukan, ada pemulihan hubungan antara Ukraina dan Rusia, dan sanksi ini tidak terus dipertahankan dalam banyak hal, maka sinyal apa yang dikirim ke China tentang biaya upaya, upaya untuk mengambil Taiwan dengan paksa?" tambahnya.

Biden mengatakan China sudah menampakkan bahaya sekarang dengan terbang begitu dekat dan semua manuver yang mereka lakukan.

"Tetapi Amerika Serikat berkomitmen, kami membuat komitmen, kami mendukung kebijakan Satu China, kami mendukung semua yang telah kami lakukan di masa lalu, tetapi itu tidak berarti, bukan berarti China memiliki kemampuan, memiliki, permisi, yurisdiksi untuk masuk dan menggunakan kekuatan untuk mengambil alih Taiwan," tambahnya.

 Sumber: Associated Press/Kompas.TV/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini