News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengakuan Tentara Rusia yang Terpaksa Ikuti Perintah Putin: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian dari Perang

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. - Tentara Rusia mengaku terpaksa menjadi bagian dari perang di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara Rusia mengaku terpaksa mengikuti perintah untuk perang di Ukraina.

Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan invasi yang disebutnya operasi khusus di Ukraina sejak Februari 2022, lalu.

Selama beberapa minggu, tentara itu harus tidur dengan peti granat dan menyembunyikan wajahnya dari Ukraina di tengah rasa bersalah yang tumbuh.

Menurut perwira junior Rusia itu, konflik di Ukraina bukan dasar untuk dia berperang.

"Kami kotor dan lelah. Orang-orang di sekitar kami sekarat. Saya tidak ingin menjadi bagian semua ini, tetapi saya adalah bagian darinya," kata petugas, sebagaimana dilansir CNN.

Dia mengatakan dia pergi untuk mencari komandannya dan mengundurkan diri di tempat.

Baca juga: Komandan Militer AS Khawatir dengan Situasi Global Menyusul Retaknya Hubungan Rusia, AS, dan China

Nama petugas atau detail pribadi tidak disebutkan demi keamanannya.

Kisahnya luar biasa, tetapi bisa juga dia satu dari banyak tentara yang merasakan hal yang sama.

Menurut penentang perang di Rusia dan juga di Ukraina yang mengatakan bahwa mereka telah mendengar banyak kasus tentara, baik profesional maupun wajib militer yang menolak untuk berperang.

Pasukan Rusia telah berjuang dengan tak ada semangat dan kerugian besar di Ukraina, menurut penilaian oleh pejabat Barat termasuk Pentagon.

Badan Intelijen, Siber, dan Keamanan Inggris mengatakan beberapa bahkan menolak untuk melaksanakan perintah.

Misi yang Tidak Diketahui

Tentara itu menyebut dirinya adalah bagian dari peningkatan pasukan besar-besaran di barat Rusia yang memicu ketakutan global untuk Ukraina.

Tetapi dia mengatakan dia tidak terlalu memikirkannya, bahkan pada 22 Februari tahun ini ketika dia dan sisa batalionnya diminta untuk menyerahkan ponsel mereka saat ditempatkan di Krasnodar, Rusia selatan, tanpa penjelasan apapun.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini