Selama beberapa bulan terakhir, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan di Rusia turun 10 persen menyusul hengkangnya merek barat.
Moskow berupaya mengembalikan potensi yang hilang. Namun, tidak semua merek keluar, beberapa di antaranya telah melakukan rebranding.
Turki tidak ikut menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Rusia, sehingga Ankara mendapatkan momentum dalam membangun hubungan ekonomi dengan Moskow.
Presiden Dewan Pusat Perbelanjaan Rusia, Dmitry Moskalenko percaya merek Turki memiliki peluang luar biasa baru untuk memulai bisnis rambut di Rusia.
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia sebelumnya telah menerbitkan daftar barang dan merek yang berpotensi dikembangkan.
Merek-merek tersebut sebagian besar mencakup perusahaan Cina, Turki, Kazakhstan, dan Armenia.
Turki Jajaki Gantikan Merek Barat
Oleg Voitsekhovsky, Direktur Pelaksana Dewan Pusat Perdagangan Rusia, Rusia juga sedang dalam pembicaraan dengan perwakilan dari Cina, India, dan Iran.
Namun proses itu membutuhkan lebih banyak waktu, untuk membangun hubungan yang diperlukan dengan negara-negara ini.
Anna Papaskiri, Direktur Komersial ADG Group, menambahkan setelah pertemuan tersebut, para pihak berencana untuk menentukan daftar merek yang akan masuk ke pasar Rusia.
Turki secara tegas menyatakan tidak berniat terlibat "pertikaian atas Ukraina," dan hubungan dengan Rusia berlanjut.
Penegasan disampaikan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada 24 Mei 2022. Turki berharap untuk menempati bagian bebas dari pasar di Rusia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)