Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Setelah melewati perdebatan yang alot, para pemimpin Uni Eropa (UE) akhirnya resmi memotong impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini.
Keputusan tersebut menandai keseriusan Uni Eropa dalam memutus ketergantungan energinya dari Rusia.’
“Kesepakatan untuk melarang ekspor minyak Rusia ke Uni Eropa, Ini segera mencakup lebih dari 2/3 impor minyak dari Rusia. Tekanan maksimum diberikan pada Rusia untuk mengakhiri perang," kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.
Baca juga: Apa Arti Embargo Minyak Parsial Uni Eropa bagi Rusia dan Seluruh Eropa?
Hadirnya kesepakatan ini menambah daftar panjang sanksi Eropa terhadap Rusia, dimana sebelumnya UE telah menggulirkan lima sanksi parang.
Salah satunya dengan memblokir bank terbesar Rusia, Sberbank dari sistem keuangan global SWIFT.
Michel menjelaskan, langkah ini diambil Uni Eropa dengan tujuan untuk melemahkan pendapatan Rusia dalam membiayai mesin perangnya.
Sebelum menjatuhkan sanksi embargo ini, Eropa sendiri biasa mengimpor produk minyak dari Rusia sebanyak 3,5 juta barel per hari melalui kapal tanker dan sepertiganya melalui pipa Druzhba.
Jumlah ini membuat Uni Eropa menjadi salah satu konsumen terbesar Rusia.
Namun demi memutus ketergantungan Energi Rusia, hampir 90 persen negara yang tergabung di Uni Eropa sepakat menyetujui sanksi embargo ini.
Termasuk Jerman, Polandia dan Belanda yang telah lebih dulu diblokir dari pasokan minyak Rusia, karena menolak untuk membayarkan impor dengan mata uang Rubel.
Baca juga: Siapa Saja yang Berhenti Beli Minyak Rusia? India dan China Tergiur Diskon
Sayangnya tak semua negara ikut andil dalam menyukseskan sanksi, nantinya Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko masih diperbolehkan untuk melakukan impor, demi menstabilkan perekonomian negara di tengah adanya inflasi pasar global.
Ketiga negara ini rencananya akan terus melakukan pengiriman minyak Rusia melalui pipa Druzhba.
“10 persen sisanya akan dibebaskan sementara dari embargo sehingga Hungaria Slovakia dan Republik Ceko, dapat terhubung dengan minyak Rusia melalui ke pipa selatan,” jelas Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban.
Melansir dari Reuters, upaya embargo yang dilakukan Uni Eropa juga sejalan dengan perintah presiden Ukraina Volodymyr Zalansky yang meminta para parlemen Eropa untuk segera bersikap tegas terhadap Moskow atas kesepakatan embargo.
"Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih dapat memperoleh hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?" kata Zelensky.
Baca juga: Uni Eropa Menyetujui Embargo Parsial Sekitar 90 Persen Impor Minyak Rusia
Selain memutuskan hasil sanksi embargo, dalam konferensi yang dihadiri 27 negara Eropa tersebut Uni Eropa juga turut memberikan dukungan politik untuk paket pinjaman Uni Eropa senilai 9 miliar euro.
Dana tersebut dimaksudkan untuk membangun pertahanan militer dan perekonomian Ukraina selama dua bulan kedepan.
Negara yang Berhenti Beli Minyak Rusia
Buntut invasinya ke Ukraina, sejumlah negara dan perusahaan berhenti melakukan pembelian minyak Rusia.