Dalam kamus Bahasa Inggris Cambridge, Turkey juga memiliki salah satu arti sebagai "sesuatu yang gagal dengan buruk" atau "orang yang bodoh atau konyol".
Sebagai bagian dari re-branding, "Made in Türkiye" akan ditampilkan pada semua produk yang diekspor dan pada bulan Januari kampanye pariwisata diluncurkan dengan slogan "Hello Türkiye".
Sejatinya ini bukan hal yang baru bagi suatu negara mengubah nama resminya.
Baca juga: Turki Ubah Nama Negara Menjadi Turkiye dan Akan Segera Didaftarkan ke PBB
Baca juga: Turki Tegaskan Syarat Ini jika Finlandia-Swedia Ingin Diterima Gabung NATO
Pada 2020 lalu, Belanda berhenti menggunakan 'Holland' dalam langkah rebranding.
Sebelum itu, Makedonia berganti nama menjadi Makedonia Utara (North Macedonia) karena perselisihan politik dengan Yunani.
Lalu negara Swaziland menjadi e-Swatini pada tahun 2018.
Lebih jauh ke belakang dalam sejarah, Iran dulu disebut Persia, Siam sekarang Thailand, dan Rhodesia diubah menjadi Zimbabwe.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)