News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Sebut Pejabat India Abai atau Mendukung Kekerasan pada Kelompok Agama Minoritas

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa sebuah perguruan tinggi negeri tiba di tempat institut pendidikan di distrik Mandya di negara bagian Karnataka India pada 16 Februari 2022, setelah sekolah dibuka kembali di India selatan di bawah pengamanan ketat setelah pihak berwenang melarang pertemuan publik menyusul protes atas gadis-gadis Muslim yang mengenakan jilbab di ruang kelas . (Photo by AFP)

"Kami akan mendesak agar penilaian berdasarkan masukan yang termotivasi dan pandangan yang bias dihindari."

Dia juga mengatakan, India secara teratur menyoroti "serangan bermotivasi rasial dan etnis, kejahatan rasial dan kekerasan senjata" di Amerika Serikat.

India sering mengkritik Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, sebuah panel pemerintah otonom yang telah berulang kali merekomendasikan agar Departemen Luar Negeri memasukkan India ke dalam daftar hitam.

Kendati demikian, Al Jazeera melaporkan, Departemen Luar Negeri AS dinilai tidak mungkin akan mengambil tindakan tersebut kepada India.

Apalagi karena negara ini dipandang sebagai mitra global utama dalam menghadapi kebangkitan China.

Etnis muslim Uighur di China. AS menandatangani UU tentang Uighur yang membuat China meradang. (AFP)

Baca juga: Peringati 33 Tahun Tragedi Tiananmen, Massa Mahasiswa Demo di Depan Kedubes China

Baca juga: 6,5 Tahun Dipenjara terkait Kasus Pembunuhan, WNA Asal Myanmar Menunggu Proses Deportasi

Pemerintah Partai BJP, dituduh memperjuangkan serangkaian tindakan yang oleh para kritikus disebut diskriminatif terhadap minoritas, terutama Muslim.

Tuduhan itu dibantah oleh partai.

Selain India, China dan Myanmar mendapat sorotan dalam laporan kebebasan beragama AS pada Kamis.

Kedua negara itu jadi perhatian karena penindasan terhadap sebagian besar Muslim Uyghur dan Rohingya.

"Kami telah melihat dua genosida komunitas agama minoritas dalam beberapa tahun terakhir di China dan Burma," kata Duta Besar AS, Rashad Hussain.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini