Wanita itu lalu marah karena ia beserta suami dan anaknya tidak diizinkan naik ke pesawat.
Setelah petugas memberi tahunya bahwa ia tidak bisa lagi naik karena pesawat sudah meluncur ke landasan pacu.
Wanita itu lantas mengatakan ada bom di bagasinya, yang sudah masuk ke dalam pesawat.
Deputi Kantor Sheriff Broward County menanggapi ancaman bom itu dengan serius dan para petugas segera menyelidiki.
Selama penyelidikan, pesawat dialihkan dan penumpang dievakuasi.
Petugas kemudian menemukan bahwa tidak ada bahan peledak di pesawat itu.
Verbitsky kemudian ditahan dan didakwa dengan satu tuduhan pelaporan palsu mengenai peletakan bom, bahan peledak atau senjata pemusnah massal, yang merupakan tuduhan kejahatan.
India - 2018
Tak hanya bercanda soal bom, bercanda soal teroris juga terancam diturunkan dari pesawat.
Dilaporkan Independent, seorang penumpang di sebuah maskapai penerbangan India dikeluarkan dari penerbangan pada tahun 2018 setelah dia tertangkap basah mengikat saputangan di wajahnya untuk membuat lelucon teroris di Snapchat.
Yogvedant Poddar diturunkan setelah penumpang lain memberi tahu kru bahwa dia mengirim pesan yang mengandung kata-kata seperti "teroris" dan "hancurkan".
Keterangan gambar yang dia kirim melalui Snapchat tertulis: "Teroris dalam penerbangan, saya menghancurkan hati wanita".
Lelucon Poddar itu pun menjadi bumerang baginya.
Dia dikeluarkan dari penerbangan Jet Airways dari Kolkata ke Mumbai, dan ditangkap oleh polisi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)