Rezim Assad juga memilih menentang penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB satu bulan kemudian pada bulan April.
Rusia Kutuk Serangan terhadap Turki
Rusia mengutuk serangan baru-baru ini terhadap pasukan keamanan Turki di Suriah utara.
Berbicara kepada wartawan di ibukota Kazakh, Nur-Sultan setelah dialog terkait Suriah, utusan Rusia Alexander Lavrentyev menyinggung serangan oleh "kelompok Kurdi".
Ia mengacu pada kelompok teroris YPG, cabang PKK di Suriah.
Menyinggung kemungkinan operasi anti-teror lintas perbatasan Ankara di Suriah utara, Lavrentyev menyuarakan keprihatinan bahwa langkah seperti itu dapat memicu "kelompok separatis" di wilayah tersebut.
Ia menilai solusi lain harus diupayakan.
AA melaporkan, kelompok teroris PKK/YPG sering melancarkan serangan ke Jarablus, Afrin, dan Azaz dari daerah Manbij dan Tal Rifaat di Suriah.
Kelompok teroris ini sering menargetkan wilayah keamanan pasukan Turki dalam satuan operasi militer lintas batas Euphrates Shield, Operation Olive Branch, dan Peace Spring.
Sejak 2016, Ankara meluncurkan operasi anti-teror di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan penyelesaian damai.
Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Takut Dieksekusi Jika Diadili di Suriah, Ingin Kembali ke Inggris
Baca juga: Mata-mata Rusia Ditangkap Saat Akan Menyusup ke Pengadilan Kejahatan Perang Ukraina di Den Haag
Tiga operasi militer lintas batas itu ialah Euphrates Shield (2016), Olive Branch (2018), and Peace Spring (2019).
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang.
Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türkiye, AS, dan UE.
YPG adalah cabang PKK di Suriah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)