Namun, tidak ada negara bagian yang memilih untuk kembali, sehingga insentif tersebut terbukti gagal.
Mengetahui itu, warga Konfederasi tidak lagi mengakui otoritas Lincoln sebagai presiden, dan sebaliknya menyerahkan kepada Presiden Konfederasi Jefferson Davis.
Kemudian para pemilik budak selatan tidak merasa berkewajiban untuk mengikuti perintah Lincoln.
Orang-orang yang diperbudak di Selatan yang dibebaskan oleh Proklamasi Emansipasi menjadi bebas dengan paksa, baik dengan pembebasan diri atau dengan intervensi dari pasukan Union.
Batasan proklamasi menjadi sangat jelas pada 19 Juni 1865, hari ketika orang-orang yang diperbudak di Texas mengetahuinya untuk pertama kali, sekitar dua setengah tahun setelah dikeluarkan.
Pada saat itu Perang Saudara praktis telah berakhir.
Sehingga semua pasukan Konfederasi telah menyerah pada akhir musim semi atau awal musim panas.
Beberapa bulan kemudian negara-negara bagian yang memberontak harus mematuhi Amandemen Ketigabelas, yang menghapus perbudakan di mana-mana di Amerika Serikat.
Hal tersebut bertujuan agar negara-negara tersebut dapat diintegrasikan kembali ke dalam Union.
Berita di abad ke-19 tentu berjalan lambat.
Texas khusunya mengalami kendala.
Lebih dari satu dekade sebelum tahun 1865, jenderal postmaster AS mengeluhkan fakta bahwa negara bagian (bersama dengan sebagian besar Amerika Barat Daya) tidak mungkin dijangkau melalui kapal uap, kereta api, atau jalan tol.
Lambatnya pemberitaan di Texas dikarenakan surat dikirim melalui kereta pos atau moda transportasi yang lambat.
Peristiwa tersebut membuat sejarawan bertanya-tanya bagaimana proklamasi itu disimpan dari orang-orang Texas yang diperbudak begitu lama.