News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Disebut Takut dengan Percikan Demokrasi Seiring Rencana Ukraina Gabung Uni Eropa

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanselir Jerman, Olaf Scholz menilai Presiden Rusia Vladimir Putin khawatir dengan percikan demokrasi yang menyebar di negaranya.

Dalam wawancara itu, Scholz juga memperingatkan bahwa kenaikan harga energi kemungkinan akan berlangsung lama.

Ia menolak pernyataan Rusia bahwa pihaknya telah memotong aliran gas karena suku cadang yang diperlukan hilang akibat sanksi.

"Penjelasan ini tidak masuk akal," katanya.

Update Konflik Rusia-Ukraina

Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy. (Handout / General Staff of the Armed Forces of Ukraine / AFP)

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berjalan selama 118 hari, sejak Putin mengirim pasukannya pada 24 Februari lalu.

Pertempuran kini terpusat di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Berikut sejumlah perstiwa terkini, dilansir Guardian:

- Rusia menuntut agar Lithuania segera mencabut larangan transit barang dalam daftar sanksi Uni Eropa di seluruh wilayahnya ke eksklave Rusia Kaliningrad.

- Ukraina menyebut Rusia telah mengumpulkan hampir semua pasukannya untuk menyerbu permukiman di dekat kota timur Sievierodonetsk.

- Para pejabat Rusia menuduh Ukraina meluncurkan serangan rudal terhadap tiga rig gas di Laut Hitam selatan Odesa, sebagai upaya Kyiv untuk melemahkan dominasi maritim Rusia.

- Sebuah gudang makanan di kota pelabuhan selatan Ukraina, Odesa, dihancurkan oleh serangan rudal Rusia pada Senin, menurut militer Ukraina.

- Hadiah Nobel Perdamaian yang dimenangkan oleh jurnalis Rusia, Dmitry Muratov, telah terjual dengan rekor $103,5 juta dalam lelang.

Muratov menjual medali itu untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak Ukraina yang terlantar akibat perang.

- Blokade Rusia terhadap ekspor jutaan ton gandum Ukraina adalah kejahatan perang, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Pemanen gabungan mengumpulkan gandum dari ladang di desa Mala Divytsa, Ukraina pada 27 Juli 2015. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Baca juga: Kolonel Rusia Tewas Setelah Helikopter yang Ditumpanginya Dihantam Rudal Ukraina di Donbas

Baca juga: Tak Sanggup Gaji Karyawan, Google Resmi Pamit dari Rusia

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini