Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menulis di Twitter bahwa delapan truk makanan dan kebutuhan lainnya dari Pakistan tiba di Paktika.
Baca juga: Gempa Afghanistan: Taliban Minta Tolong, 1.000 Orang Tewas, Masih Ada Korban Tertimbun Puing
Dia juga mengatakan dua pesawat bantuan kemanusiaan dari Iran dan satu lagi dari Qatar telah tiba di negara itu, Kamis (23/6/2022).
Memperoleh lebih banyak bantuan internasional langsung mungkin lebih sulit terjadi.
Sebab, banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS), menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan melalui PBB dan organisasi semacam itu untuk menghindari menyerahkan uang ke tangan Taliban.
Dalam buletin berita Kamis, televisi pemerintah Afghanistan menyatakan Presiden AS Joe Biden menyampaikan belasungkawa atas gempa dan telah menjanjikan bantuan.
Biden pada hari Rabu memerintahkan USAID dan mitra pemerintah federal lainnya untuk menilai opsi tanggapan AS untuk membantu mereka yang paling terkena dampak, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, gempa hari Rabu berpusat di Provinsi Paktika, sekitar 50 kilometer barat daya Kota Khost, menurut Departemen Meteorologi Pakistan.
Para ahli memperkirakan kedalamannya hanya 10 kilometer.
Gempa dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh kantor berita Bakhtar sama dengan gempa tahun 2002 di Afghanistan utara.
Itu adalah yang paling mematikan sejak 1998, ketika gempa yang juga berkekuatan 6,1 SR dan getaran berikutnya di timur laut terpencil menewaskan sedikitnya 4.500 orang.
Gempa hari Rabu terjadi di wilayah yang rawan longsor, dengan banyak bangunan tua yang lebih lemah.
Di distrik Speray Provinsi Khost yang juga mengalami kerusakan serius, para pria berdiri di atas tempat yang dulunya merupakan rumah lumpur.
Gempa telah merusak balok kayunya.