“Saya kira enggak harus result-nya berhasil atau gagal ya. “Memang sejak awal kehadiran beliau itu tidak untuk misi perdamaian, karena bukan menjadi, menawarkan, dan seterusnya. Kan protokolnya tidak seperti itu,” ucapnya.
Effendi menambahkan, sejak awal, ketika ia dan beberapa pihak lain melakukan rapat pascainvasi militer Rusia, ia sudah mengusulkan agar Jokowi menengahi masalah Rusia-Ukraina.
“Saya menyampaikan harapan agar bapak presiden kita sebagai Presidensi G20 agar proaktif menjembatani atau menengahi masalah Rusia dengan G7 atau Ukraine.”
Menurutnya, ia juga bernazar saat menyampaikan di forum raker bersama Menteri Luar Negeri (Menlu), karena itu suasananya terlihat pesimistis.
“Jujur waktu itu suasananya sangat pesimis. Bahkan suara saya itu dianggap, ngapain," katanya,
Effendi juga menyebut bahwa tujuan Jokowi ke Ukraina dan Rusia hanya empat.
“Pertama, beliau memang menyampaikan keprihatinan dan harapan untuk perdamaian. Kedua, untuk jaminan supply food, dan energi, yang ketiga,” tuturnya.
Tujuan keempat adalah mengundang untuk hadir pada kegiatan G20.
“Nah, bahwa ada masalah gandum di wilayah Ukraine yang diblokade oleh Rusia, itulah yang mungkin disalahartikan, seolah-olah pesan itu yang dibawa oleh the messenger ini kepada Bapak Presiden Putin," ujar Effendi Simbolon.