News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PM Inggris Boris Johnson Awalnya Tak Mau Mundur karena 'Mandat Kolosal', Lantas Muncul Desakan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP)

Dalam surat pengunduran dirinya, Chris Pincher mengatakan kepada PM bahwa dia "terlalu banyak minum" dan "mempermalukan diri sendiri dan orang lain" di klub malam di Westminster.

Tapi masalahnya ternyata jauh lebih serius.

Pincher diduga melakukan pelecehan kepada dua pria di klub itu.

Dua hal kemudian terjadi.

Pemerintah memberi tahu media bahwa Pincher telah menyadari bahwa dia berperilaku buruk dan dia tidak akan kehilangan jabatannya dan juga tidak akan menghadapi tindakan lebih lanjut.

Tapi di balik itu, anggota parlemen Konservatif sangat marah.

Tuduhan serupa tentang pelanggaran seksual rupanya pernah menjerat Pincher di masa lalu.

Namun Johnson tetap saja menempatkannya ke dalam posisi kekuasaan sebagai cambuk wakil ketua partai.

Posisi cambuk tersebut berperan sebagai penegak yang menjamin disiplin anggota parleman dan yang juga bertanggung jawab untuk hal-hal pastoral.

Baca juga: Deretan Skandal Pemerintahan Boris Johnson, dari Partygate hingga soal Video Porno

Tahu atau tidak tahu

Ceritanya kemudian menjadi tentang apakah Boris Johnson mengetahui tentang kasus Pincher dan kapan dia mengetahuinya.

Selama berhari-hari, para menteri dan juru bicara Johnson bersikeras bahwa sang perdana menteri tidak mengetahui skandal yang menjerat Pincher ketika ia ditunjuk sebagai wakil kepala cambuk.

Pada Senin malam, fakta terungkap ketika koresponden politik BBC Ione Wells mengungkapkan bahwa Johnson sebenarnya sudah tahu tentang kasus Pincher ketika dia menjadi menteri Kantor Luar Negeri dari 2019-2020.

Downing Street kemudian memberi tahu wartawan bahwa Johnson sebenarnya tahu tentang kasus itu, tetapi "lupa".

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini