TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada Kamis (7/7/2022).
Johnson mengatakan akan tetap menjadi perdana menteri sementara partai memilih pemimpin baru.
Dilansir NPR, mengingat bahwa Partai Konservatif memenangkan pemilihan terakhir dengan telak, negara itu tidak perlu menggelar pemungutan suara lagi.
Sebaliknya, minggu depan, sekelompok kecil legislator Konservatif di dalam Parlemen - yang dikenal sebagai Komite 1922 - akan menentukan aturan untuk pemilihan kepemimpinan baru yang akan membantu memilih pengganti Johnson dari sekitar 350 atau lebih anggota parlemen Konservatif.
Di bawah sistem parlementer Inggris, pemenang pemilihan Partai Konservatif itu kemudian akan menjadi perdana menteri Inggris yang baru.
Johnson sendiri muncul sebagai pemimpin yang jelas selama proses serupa pada 2019, dan beberapa sekutu dan lawan lamanya telah menyatakan minat mereka untuk bersaing memperebutkan posisi politik teratas negara itu.
Baca juga: Boris Johnson Mundur, Menlu Inggris Elizabeth Truss Putuskan Pulang dan Batal Ikut FMM G20 di Bali
Dikutip CNN, butuh pengunduran diri hampir 60 anggota pemerintahan Johnson untuk akhirnya membuat sang PM meninggalkan upayanya untuk mempertahankan kekuasaan.
“Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif parlemen bahwa harus ada pemimpin baru,” kata Johnson dalam sambutannya di luar Downing Street.
“Proses pemilihan pemimpin baru itu harus dimulai sekarang," terang Johnson, seperti dikutip NY Times.
Beberapa tokoh senior di partainya bahkan mengatakan hal itu tidak akan berkelanjutan, mengingat semakin sedikitnya orang yang mau bekerja untuknya.
Sementara yang lain sudah mengantri untuk menggantikannya.
Pejabat partai mengatakan mereka akan mengumumkan jadwal pemilihan kepemimpinan pada Senin (11/7/2022).
Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Deretan Calon Penggantinya
Berikut adalah profil beberapa calon yang bersaing untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang:
1. Rishi Sunak