TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (11/7/2022), Kepala cabang Gereja Unifikasi mengatakan ibu pelaku penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, merupakan anggotanya.
Kendati demikian, Tomihiro Tanaka enggan berkomentar terkait donasi ibu Yamagami, mengutip penyelidikan polisi yang sedang berlangsung.
Lebih lanjut, Tanaka menegaskan Abe dan Yamagami bukanlah anggota gereja,
Abe juga bukan penasihat gereja, ujarnya.
Tanaka menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan jika diminta untuk melakukannya.
Sementara itu, Reuters tidak bisa menghubungi ibu Yamagami untuk memastikan apakah ia tergabung dalam organisasi keagamaan lain.
Baca juga: Tetsuya Yamagami Memang Berniat Bunuh Shinzo Abe, Berulang Kali Datangi Tempat Pidato Eks PM Jepang
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, yang mendeklarasikan dirinya seorang mesias dan anti-komunis.
Kelompok keagamaan ini mendapat perhatian media global terkait pernikahan massal, di mana mereka menikahkan ribuan pasang sekaligus.
Diketahui, Yamagami sebenarnya berniat menyerang sosok lain.
Kendati demikian, Yamagami tak menampik dirinya juga memiliki niat untuk membunuh Abe.
Dikutip dari Kyodo News, Yamagami percaya Abe telah mempromosikan kelompok agama itu di Jepang.
Ia pun membantah dirinya menembak Abe karena menentang keyakinan politik mantan PM Jepang itu, menurut polisi.
Ia juga diketahui telah berulang kali mengunjungi lokasi pidato Abe di Nara, yaitu di depan Stasiun Yamato Saidaiji.
Yamagami menembak Abe dari jarak dekat, sekitar 3 meter, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11.30 waktu setempat.