Pada bulan Mei, pendukung pemerintah menyerang pengunjuk rasa dalam gelombang kekerasan yang menewaskan sembilan orang.
Kemarahan para pengunjuk rasa berbalik melawan Mahinda Rajapaksa, yang ditekan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Tapi Gotabaya Rajapaksa menolak untuk pergi, memicu teriakan di jalan-jalan "Gota Pulang!"
Sebaliknya, dia melihat penyelamatnya di Ranil Wickremesinghe, seorang politisi oposisi berpengalaman yang dia bawa untuk membawa negara keluar dari jurang maut.
Namun, pada akhirnya, Ranil Wickremesinghe tidak memiliki kekuatan politik dan dukungan publik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Baca juga artikel lain terkait Sri Lanka Bangkrut
(Tribunnews.com/Rica Agustina)