Moskow mengakui kemerdekaan mereka pada malam invasi 24 Februari ke Ukraina dalam sebuah langkah yang dikutuk oleh Kyiv dan Barat sebagai tindakan ilegal.
Kremlin membenarkan keputusannya untuk melancarkan perang, yang disebutnya "operasi militer khusus", dengan mengatakan bahwa itu melindungi penutur bahasa Rusia yang tinggal di wilayah Donbas dari "genosida".
Kyiv dan Barat telah menolak pernyataan ini sebagai dalih untuk mengobarkan perang dan merebut sebagian besar wilayah Ukraina.
Baca juga: Pengamat: Sekutu Utama Putin Dukung Rusia tapi Tidak Ingin Ikut Perang di Ukraina
Korea Utara sebelumnya menyatakan dukungan untuk pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Presiden Abkhazia Aslan Bzhaniya menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan kedua republik pada 25 Februari 2022.
Pada 29 Juni 2022, Suriah memutuskan untuk mengakui kedua republik Donbass.
Sebagai tanggapan, Ukraina mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Damaskus.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)