Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Turki mengatakan Rusia dan Ukraina akan menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk melanjutkan ekspor bahan pangan, hari ini Jumat (22/7/2022).
Kesepakatan ini diharapkan dapat mengurangi krisis pangan global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Ukraina dan Rusia, pengekspor utama bahan pangan dunia, tidak segera mengonfirmasi pengumuman yang diberikan Kantor Kepresiden Turki pada Kamis (21/7/2022). Namun melalui pidato malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengisyaratkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang diblokir akan segera dibuka.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-149: Ekspor Gandum Ukraina Segera Temui Titik Terang
"Dan besok kami juga mengharapkan berita untuk negara kami dari Turki - mengenai pemblokiran pelabuhan kami," kata Zelensky dalam pidato malamnya, yang dikutip dari Reuters.
Blokade pelabuhan Ukraina olah pasukan Rusia telah mengurangi pasokan pangan ke pasar seluruh dunia dan mendorong kenaikan harga gandum sejak Pemimpin Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan Moskow untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu.
Sementara rincian lengkap dari perjanjian tersebut tidak segera dirilis, seorang juru bicara PBB mengungkapkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan terbang ke Turki.
Baca juga: Putin Akan Bertolak ke Iran Untuk Bahas Ekspor Gandum Ukraina
Kantor Presiden Turki Tayyip Erdogan melaporkan perjanjian kesepakatan antara Rusia dan Ukraina akan ditandatangani hari ini pukul 13.30 GMT.
Sementara itu, Rusia telah membantah bertanggung jawab atas memburuknya krisis pangan global, dan menyalahkan sanksi Barat karena telah memperlambat ekspor pangan dan pupuk Moskow dan Ukraina.
PBB dan Turki telah berupaya selama dua bulan ini untuk menengahi Rusia dan Ukraina agar melanjutkan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam Ukraina serta memfasilitasi pengiriman biji-bijian dan pupuk Rusia.