Menurut prospek pasar komoditas Bank Dunia, banyak makanan akan mengalami kenaikan tajam dalam biayanya.
Indeks harga pangan PBB sudah menunjukkan bahwa mereka berada di level tertinggi sejak pencatatan dimulai 60 tahun lalu.
Invasi Rusia skala penuh ke Ukraina menyebabkan kerusakan pada sektor pertanian negara dengan jumlah total 4,29 miliar dolar AS.
Karena perang, Ukraina telah kehilangan sekitar 20 % dari wilayah pertanian.
Namun kini, petani Ukraina siap memenuhi kewajiban mereka dalam memasok biji-bijian dan produk pertanian lainnya ke pasar dunia segera setelah pelabuhan kami dibuka dan bebas bernavigasi.
Kini, seperti diberitakan media internasional, delegasi militer dari Ukraina, Rusia dan Turki telah membuat beberapa kemajuan dalam pembicaraan untuk menyelesaikan masalah terhambatnya ekspor biji-bijian Rusia dari Ukraina ke pasar dunia.
Kementerian Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 13 Juli setelah pembicaraan bahwa mereka menyetujui "kontrol bersama" di pelabuhan dan tentang cara untuk "memastikan keamanan rute transfer" melintasi Laut Hitam.
Setelah pertemuan di Turki, “semua detail akan ditinjau sekali lagi dan pekerjaan yang telah kami lakukan akan ditandatangani,” kata Akar.
Ini adalah terobosan besar. Seperti diberitakan Kompas.com mengutip VOA Indonesia, Ukraina dan Rusia menandatangani sebuah perjanjian di Istanbul, Turkiye, hari Jumat (22/7/2022).
Penandatanganan perjanjian itu, untuk menyalurkan jutaan ton gandum Ukraina ke pasar global.
Penyaluran jutaan gandum tersebut diharapkan meringankan krisis pangan yang semakin parah bagi jutaan orang di negara-negara berkembang.
“Anda telah mengatasi hambatan dan mengesampingkan perbedaan untuk membuka jalan bagi inisiatif yang akan melayani kepentingan bersama semua pihak,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada perwakilan Rusia dan Ukraina dalam acara penandatanganan perjanjian. Guterres mengakui bahwa perjanjian ini tidak tercapai dengan mudah.
“Mempromosikan kesejahteraan umat manusia merupakan kekuatan pendorong perundingan ini,. Pertanyaan yang muncul bukan soal apa yang baik bagi satu pihak atau pihak lain,” kata Guterres.
“Fokusnya pada apa yang paling penting bagi masyarakat dunia. Dan jangan salah, ini adalah perjanjian bagi dunia” ungkapnya.