Mereka sekarang merupakan komponen resmi angkatan bersenjata Kiev. Dari tanda-tanda, simbol, gaya, narasi, slogan, dan aksinya, mereka diakui menjalankan spirit neo-Nazi.
Program-programnya didokumentasikan baik beberapa organisasi pemantau internasional. Undang-undang Kongres AS pernah melarang Azov menerima bantuan militer AS.
Tapi mereka kemungkinan mendapatkan beberapa senjata baru kiriman AS di era pemerintahan Trump, menyusul jaringan korupsi dan pasar gelap yang merajalela di Ukraina saat itu.
Banyak foto dan video menunjukkan bagaimana perilaku fasisme Batalyon Azov. Mereka pernah apel unjuk kekuatan di Lapangan St Sophia Kiev sebelum dikirim ke Donbass pada 2014.
Batalyon Azov akhirnya menjadi simbol neo-Nazisme, kebrutalan, impunitas, dan pelanggaran hukum di di Donbass.
“Serangan seperti stormtroop terhadap kaum gay, Yahudi, etnis tua Rusia, dan warga 'tidak murni' lainnya tersebar luas di seluruh Ukraina yang dikuasai Kiev,” tulis Cohen.
Ada juga pawai obor yang mengingatkan parade yang sama yang dilakukan Nazi Jerman pada akhir 1920-an dan 1930-an.
Polisi dan otoritas hukum Ukraina hampir tidak melakukan apa pun untuk mencegah tindakan neo-fasis ini atau untuk menuntut mereka.
Sebaliknya, Kiev secara resmi mendorong mereka dengan secara sistematis merehabilitasi dan bahkan mengenang kolaborator Ukraina dengan pogrom pemusnahan Nazi Jerman dan para pemimpin mereka selama Perang Dunia II.
Kiev mengganti nama jalan untuk menghormati mereka, membangun monumen untuk mereka, menulis ulang sejarah untuk memuliakan mereka, dan banyak lagi.
Atau laporan tahunan resmi Israel tentang anti-Semitisme di seluruh dunia pada 2017 menyimpulkan insiden semacam itu telah berlipat ganda di Ukraina.
Jumlahnya melampaui penghitungan untuk semua insiden yang dilaporkan di seluruh wilayah jika digabungkan.
Menurut wilayah, laporan itu berarti total di seluruh Eropa Timur dan semua bekas wilayah Uni Soviet.
Reaksi Diam Warga Amerika