News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Klaim Tewaskan Sejumlah Tentara Rusia Dalam Serangan Balasan di Kherson  

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari udara menunjukkan kota Kherson pada 20 Mei 2022. Militer Ukraina mengatakan mereka telah membunuh sejumlah tentara Rusia dan menghancurkan dua tempat penyimpanan amunisi dalam pertempuran di wilayah Kherson.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, ODESSA - Militer Ukraina mengatakan mereka telah membunuh sejumlah tentara Rusia dan menghancurkan dua tempat penyimpanan amunisi dalam pertempuran di wilayah Kherson.

Wilayah Kherson kini menjadi fokus serangan balasan Kyiv di selatan dan jalur yang digunakan pasukan Moskow.

Komando militer Ukraina di wilayah selatan melaporkan lalu lintas kereta api di Kherson yang terletak di atas Sungai Dnipro telah dipotong.

Baca juga: Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi

Langkah tersebut dapat mengisolasi pasukan Rusia di sebelah barat sungai dari pasokan peralatan militer di Krimea, yang diduduki Moskow.

Dalam serangan di Kherson, Ukraina mengaku menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk merusak tiga jembatan di Sungai Dnipro dalam beberapa minggu terakhir dan memotong akses ke kota Kherson.

"Akibat kebakaran yang membangun kendali atas jaringan transportasi utama di wilayah pendudukan, telah ditetapkan bahwa lalu lintas di atas jembatan rel yang melintasi Dnipro tidak mungkin," kata komando selatan Ukraina dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Reuters, Sabtu (30/7/2022).

Dilaporkan sekitar 100 tentara Rusia dan tujuh tank telah dihancurkan dalam pertempuran di wilayah Kherson pada Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Siapkan Serangan Besar-besaran, Ukraina Bertekad Kherson Kembali ke Pangkuan Kyiv

Kota Kherson merupakan kota besar Ukraina pertama yang diduduki Rusia sejak Moskow menginvasi Kyiv pada 24 Februari lalu.

Wakil kepala pertama dewan regional Kherson, Yuri Sobolevsky, telah memerintahkan warga Kherson untuk menjauh dari tempat pembuangan amunisi Rusia.

"Tentara Ukraina mencurahkannya untuk melawan Rusia dan ini baru permulaan," tulisnya di aplikasi layanan pesan instan Telegram.

Gubernur wilayah Kherson yang pro-Ukraina, Dmytro Butriy, mengatakan distrik Berislav sangat terpukul. Distrik ini berada di seberang Sungai Dnipro, di barat laut pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.

"Di beberapa desa, tidak ada satu rumah pun yang dibiarkan utuh, semua infrastruktur hancur, orang-orang tinggal di ruang bawah tanah," tulisnya di aplikasi Telegram.

Baca juga: Ukraina Siap Rebut Kembali Kota Kherson dari Rusia  

Sementara pejabat Rusia yang berada di wilayah Kherson menolak untuk mengomentari klaim dari pasukan Ukraina tersebut.

Pada Jumat kemarin, Rusia dan Ukraina saling tuduh atas serangan rudal yang dilaporkan menewaskan puluhan tahanan perang Ukraina di Donetsk timur.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 40 tahanan tewas dan 75 terluka di penjara yang berada di garis depan kota Olenivka yang dikuasai oleh separatis dukungan Moskow.  

Seorang juru bicara separatis menyebut korban tewas berjumlah 53 orang dan menuduh Kyiv menargetkan penjara dengan roket HIMARS buatan AS.

Angkatan bersenjata Ukraina membantah bertanggung jawab atas tewasnya para tahanan, dengan mengatakan artileri Rusia telah menargetkan penjara untuk menyembunyikan penganiayaan terhadap para tahanan. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah melakukan kejahatan perang dan menyerukan kecaman internasional.

Baca juga: Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi

Ukraina Siap Rebut Kembali Kota Kherson dari Rusia  

Seorang pejabat Ukraina mengatakan, wilayah Kherson yang jatuh ke tangan pasukan Rusia akan direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan September mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang penasihat pemerintah Kherson, Serhiy Khlan dalam sebuah wawancara dengan televisi Ukraina.

"Kita dapat mengatakan bahwa wilayah Kherson pasti akan dibebaskan pada bulan September, dan semua rencana penjajah akan gagal," ujar Serhiy Khlan dalam wawancara tersebut, yang dikutip dari The Moscow Time, Senin (25/7/2022).

Tentara Ukraina yang mendapat bantuan artileri jarak jauh dari pihak Barat disebut telah merebut kembali wilayah Kherson selatan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Kota Kherson Bentuk Komite Pemilihan dan Gelar Referendum untuk Gabung ke Rusia

“Kami dapat mengatakan bahwa titik balik telah terjadi di medan perang. Kami melihat bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menang dalam operasi militer terbaru mereka. Kami melihat bahwa angkatan bersenjata kami maju secara terbuka. Kami dapat mengatakan bahwa kami beralih dari tindakan defensif ke serangan balik,” tambah Serhiy Khlan.

Khlan mengatakan, serangan Ukraina di dua jembatan di wilayah tersebut, serta serangan terhadap gudang senjata dan pos komando Rusia adalah bagian dari persiapan untuk serangan darat.

"Sekarang masalah utamanya adalah mendapatkan serangan artileri yang lebih presisi di garis depan untuk melumpuhkan para Orc (Rusia) dari posisi mereka saat ini," ujarnya.

Dia menambahkan, pasukan Rusia belum memperbaiki jembatan Antonivka yang rusak dan mengalami kesulitan akibat memindahkan senjata berat ke kota Kherson.

Baca juga: Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi

Pasukan Rusia merebut kota utama di wilayah tersebut, yang juga disebut Kherson, pada 3 Maret lalu. Kota itu adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.

Kherson merupakan wilayah yang penting bagi pertanian Ukraina, dan berada di sebelah Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 silam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini