Latvia baru-baru ini mengusulkan serangkaian tindakan garis keras terhadap Moskow, termasuk memaksa warga Rusia biasa untuk mencela pemerintah mereka.
Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu, Rinkevics menuduh Rusia melakukan “pembunuhan brutal terhadap tawanan perang Ukraina,” merujuk pada penembakan fatal terhadap sebuah pusat penahanan di Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada hari Jumat.
Fasilitas tersebut menampung anggota Batalyon Neo-Nazi Azov Ukraina yang menyerah kepada pasukan Rusia dan Donbass di Mariupol pada bulan Mei. Lima puluh tawanan perang ini tewas dalam pemogokan tersebut.