TRIBUNNEWS.COM - Ayah Elon Musk, Errol Musk, mengaku tidak bangga dengan pencapaian putranya.
Errol Musk juga menilai bos Tesla itu tidak bahagia dengan kemajuan kariernya sendiri.
Dalam wawancaranya dalam program radio Australia, The Kyle dan Jackie O Show, pada Senin (1/8/2022), Errol Musk diberi sejumlah pertanyaan soal keluarga.
Salah satunya tentang apakah ia bangga dengan pencapaian Elon Musk.
Elon Musk, pria kelahiran 1971 ini merupakan pengusaha terkemuka di Amerika Serikat.
Selain menjadi CEO SpaceX dan Tesla, ia juga mendirikan perusahaan infrastuktur dan neuroteknologi.
Baca juga: Istrinya Diduga Selingkuh dengan Elon Musk, Pendiri Google Sergey Brin Cabut Investasi dari Tesla
Musk adalah orang terkaya di dunia menurut Bloomberg Billionaires Index dan Forbes, dengan pendapatan sekitar US$240 miliar sampai April 2022.
Namun, Errol mengaku tidak bangga.
"Tidak. Anda tahu, kami adalah keluarga yang telah melakukan banyak hal untuk waktu yang lama, bukan seolah-olah kami tiba-tiba mulai melakukan sesuatu," jawab dia, dikutip dari The Guardian.
Selain Elon, skandal baru-baru ini soal Errol yang memiliki anak dengan putri tirinya turut dibahas.
Pria 76 tahun ini, sebelumnya dilaporkan memiliki dua anak dari putri tirinya bernama Jana Bezuidenhout (35).
Errol menjadi ayah sambung ketika Bezuidenhout berusia empat tahun.
Ia dan putri tirinya itu terpaut usia 42 tahun.
Namun Errol menjawab bahwa hubungannya "benar-benar normal".