Di saluran Telegram media maupun aktivis Rusia, foto-foto dan video yang ditunjukkan lebih mengerikan dibandingkan yang muncul di media umum.
Kilasan Petaka Jumat
Serangan artileri Ukraina pada Jumat, 29 Juli 2022 dilaporkan menghantam pusat penahanan tawanan perang Ukraina (POW) di Desa Elenovka Republik Rakyat Donetsk.
Roket-roket pasukan Kiev menghantam tepat di barak para tahanan anggota Resimen Neo Nazi Azov yang ditangkap pasukan Rusia dan milisi Donbass.
Dilaporkan sekurangnya 50 tahanan tewas, sisanya luka-luka. Laporan ini disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia dan otoritas lokal di Republik Donetsk.
Pasukan Ukraina diperkirakan menggunakan roket HIMARS yang dipasok AS untuk serangan akurat ini.
Awalnya, Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip situs analisis intelijen Southfront.org, Sabtu 930/7/2022), melaporkan ada 40 tawanan perang Ukraina tewas, dan 75 lainnya terluka.
Belakangan, markas pertahanan teritorial Repubik Rakyat Donetsk melaporkan jumlah korban tewas mencapai 53.
Pasukan Donetsk terus membersihkan puing-puing, sehingga jumlah korban dapat bertambah. Delapan karyawan pusat penahanan menerima luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Serangan Presisi di Barak Azov
Penyerangan dilakukan sekitar pukul dua dini hari. Targetnya adalah barak, di mana hanya militan dari Azov yang ditahan.
Target berhasil mengenai yang artinya pengintaian dan penentuan target dilakukan terlebih dahulu. Foto dan video yang diunggah Southfront menunjukkan kedahsyatan serangan itu.
Ranjang-ranjang berantakan terbakar. Potongan dan jasad manusia terlihat di dekat ranjang. Asap masih mengepul dari gedung yang dipakai pusat detensi itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim provokasi terang-terangan dilakukan dengan tujuan mengintimidasi prajurit Ukraina dan mencegah mereka menyerah.
Sejumlah besar prajurit Ukraina secara sukarela meletakkan senjata mereka, karena mereka tahu tentang sikap manusiawi terhadap tawanan perang oleh pihak Rusia.
Alasan lain pembunuhan puluhan pejuang Ukraina adalah bahwa setelah berbulan-bulan diam, pejuang Azov mulai bersaksi tentang kejahatan perang yang diperintahkan rezim Kiev.
Begitu pula pengakuan aksi-aksi kejam yang dilakukan kelompok neo Nazi Ukraina dan prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina, termasuk penyiksaan terhadap tawanan perang Rusia dan warga sipil.
"Penembakan rumah tahanan pra-persidangan di Elenovka dimulai karena "Azov" yang ditangkap mulai berbicara,” kata pemimpi Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin.
Jumlah wawancara tahanan dari Batalyon Azov yang dibagikan otoritas DPR baru-baru ini meningkat.
Semula petempur neo Nazi Ukraina tak banyak bicara. Mereka yakin rezim Kiev akan segera menukarnya karena mereka dimuliakan sebagai pahlawan selama pengepungan pabrik Azovstal.
Dalam beberapa pekan terakhir, mereka kemungkinan besar kehilangan harapan. Semakin banyak anggota resimen Azov mengkonfirmasi kejahatan perang yang telah dilakukan.
POW Ukraina dari batalion Nazi Azov, Dmitry Kozatsky yang memiliki tanda panggil Orest, adalah salah satu dari mereka yang bertanggung jawab atas departemen pers resimen.
Dia diberikan penghargaan internasional untuk foto-fotonya dari Azovstal. Dia membenarkan perintah untuk membunuh tawanan perang Rusia diberikan langsung kantor Presiden Zelinsky.
Militan Azov Kuak Kejahatan Perang
Para petempur Azov berbicara banyak tentang kejahatan mereka terhadap warga sipil, eksekusi di luar proses hukum.
Juga penyiksaan tahanan, dan menegaskan pemimpin tertinggi Ukraina terlibat dalam teror terhadap warga sipil.
Serangan Kiev ke pusat penahanan yang ditempati petempur Azov merupakan upaya untuk menutup mulut mereka selamanya dan untuk mengintimidasi mereka yang selamat.
Setelah rezim Kiev menegaskan mereka siap untuk membunuh "pahlawan" mereka sendiri, Nazi Ukraina yang tersisa kemungkinan akan bersaksi tentang esensi sebenarnya dari komando mereka.
Mereka akan memberikan lebih banyak kesaksian tentang kejahatan perang militer Ukraina.
Rezim Kiev secara tradisional meluncurkan kampanye media dalam upaya menyembunyikan kebenaran.
Mereka diduga menyatakan serangan itu dilakukan oleh Rusia. Pada saat yang sama, berbagai versi segera muncul, yang satu lebih absurd dari yang lain.
Media Ukraina mengutip pihak berwenang Ukraina anonim melaporkan para tahanan dipindahkan ke Elenovka beberapa hari sebelum serangan.
Fakta penahanan tahanan Ukraina di Elenovka sudah terkenal. Para pejuang Azov telah ditahan di Elenovka selama berbulan-bulan, sejak mereka menyerah di pabrik Azovstal.
Itu diumumkan secara terbuka oleh DPR dan pejabat militer Rusia. Ini dikonfirmasi oleh banyak laporan video yang difilmkan di pusat ini, menunjukkan pejuang Azov.
Menurut media Ukraina, tuduhan serangan dilakukan Rusia itu dijelaskan dengan berbagai alasan, termasuk upaya militer DPR untuk menyembunyikan penyiksaan dan kejahatan terhadap tawanan perang Ukraina.
Namun, banyak kesaksian dari tawanan perang mengkonfirmasi mereka dalam kondisi kesehatan yang baik dan diperlakukan dengan baik.
Video yang menunjukkan peluru HIMARS di lokasi serangan tidak meninggalkan ruang sedikitpun untuk spekulasi apa pun dari pihak Kiev.
Nilai pejuang Azov yang ditangkap untuk pihak Rusia dan DPR sangat tinggi, karena propaganda Ukraina sebelumnya telah menciptakan citra pahlawan bagi mereka.
Setiap perkembangan dengan tahanan menguntungkan Rusia dan menyebabkan informasi yang signifikan dan kerusakan psikologis ke Kiev.
Kerja sama anggota Azov dengan otoritas di DPR mengungkapkan perintah pidana komandan mereka dan otoritas Kiev, termasuk kejahatan mereka terhadap warga sipil.
Tahanan yang menolak untuk bekerja sama dalam penyelidikan itu menarik bagi Rusia sebagai dana pertukaran untuk penyelamatan perwira tinggi Rusia dan DPR atau tawanan perang berharga lainnya.
Dalam skenario ketiga, para pejuang Azov akan dihukum di wilayah DPR, yang akan menunjukkan ketidakmampuan Kiev untuk memenuhi janji kerasnya untuk membebaskan "pahlawan Mariupol".
Dengan demikian, Kiev memiliki motif yang kuat untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling sederhana, untuk membunuh lusinan "pahlawannya" sendiri.
Namun, ratusan pejuang Azov lainnya tetap hidup. Serangan berulang-ulang oleh Kiev di tempat penahanan mereka hanya akan menyakiti para tahanan Ukraina yang tersisa.
POW tidak akan memiliki cara lain selain mengintensifkan kerja sama dengan otoritas lokal untuk meningkatkan nilai mereka kepada Rusia, yang dapat menyelamatkan mereka dari peluru Ukraina.(Tribunnews.com/Southfront/Sputniknews/xna)