Diantaranya termasuk Ukraina, lima negara anggota Uni Eropa, Rusia dan China.
Pemerintah di Beograd, yang tetap menentang kemerdekaan Kosovo, mengakui Ukraina secara keseluruhan dan telah tiga kali mengutuk invasi Rusia di PBB.
Tetapi Serbia, yang hampir sepenuhnya bergantung pada gas Rusia, juga menolak untuk bergabung menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Update Perang Rusia-Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke 162 pada Kamis (4/8/2022) hari ini.
Belakangan, insiden tewasnya puluhan tawanan perang Ukraina di penjara separatis pro-Kremlin jadi perdebatan Kyiv dan Moskow.
Masing-masing pihak menuduh satu sama lain melakukan penyerangan.
Lantas, apa peristiwa lain yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina?
1. Kasus tewasnya 53 tawanan perang Ukraina karena ledakan di penjara di Olenivka yang dikuasai separatis pro-Rusia diselidiki PBB.
The Guardian melaporkan, PBB melakukan misi pencarian fakta menyusul permintaan dari Rusia dan Ukraina.
Ukraina mengklaim serangan itu direncanakan dan dilakukan tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner.
Sedangkan Rusia mengklaim militer Ukraina menggunakan roket AS untuk membombardir penjara.
2. Presiden Zelensky ingin berdiskusi langsung dengan Presiden China Xi Jinping, dengan harapan Beijing dapat mempengaruhi Rusia untuk mengakhiri perang.
"Ini (China) adalah negara yang sangat kuat. Ini adalah ekonomi yang kuat. Jadi (itu) secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia. Dan China (juga) anggota tetap dewan keamanan PBB," kata Zelensky, menurut laporan SCMP.