Taipei menuduh Beijing menggunakan kunjungan Nancy Pelosi sebagai dalih untuk menggelar latihan militer di wilayahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan terus meningkatkan armada pesawat tempurnya.
Ini karena militer Beijing meningkatkan aktivitasnya di zona pertahanan Taiwan.
Pada November lalu, pemerintahan Taipei mengerahkan skuadron pertama F-16V-nya.
China Bisa Salah Perhitungan
Diplomat tinggi AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, mengingatkan China soal salah perhitungan dalam upaya melemahkan Taiwan.
Bicara dalam panggilan konferensi pada Rabu \, Kritenbrink mengatakan China menggunakan kunjungan Pelosi sebagai alasan untuk mengubah status quo yang membahayakan perdamaian.
"Tindakan ini adalah bagian dari kampanye tekanan intensif oleh RRC terhadap Taiwan, yang kami perkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," katanya, merujuk pada nama resmi China, Republik Rakyat China.
"Tujuan dari kampanye ini jelas untuk mengintimidasi dan memaksa Taiwan dan merusak ketahanannya," imbuhnya, lapor Reuters.
Kritenbrink menekankan komitmen AS terhadap kebijakan "satu China" dan tidak mendukung kemerdekaan formal Taiwan.
Baca juga: China Kembali Tingkatkan Latihan Militer Saat Anggota Parlemen AS Mengunjungi Taiwan
Baca juga: China Kirim Pasukan ke Rusia untuk Latihan Militer Bersama
"Sementara kebijakan kami tidak berubah, yang berubah adalah pemaksaan Beijing yang semakin meningkat. Kata-kata dan tindakan RRT sangat tidak stabil. Mereka berisiko salah perhitungan dan mengancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," kata dia.
Washington telah bicara kepada Beijing bahwa pihaknya tidak akan memprovokasi krisis.
Jalur komunikasi AS dengan Beijing tetap terbuka, dan Amerika Serikat akan terus melakukan transit angkatan laut rutin melalui Selat Taiwan, tambah Kritenbrink.
Washington tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan bantuan pertahanan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)