TRIBUNNEWS.COM - Setelah beroperasi dari jarak jauh sejak invasi Rusia ke Ukraina, kedutaan Irlandia di Kyiv akhirnya dibuka kembali.
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (22/8/2022).
Departemen mengkonfirmasi bahwa kedutaan telah melanjutkan operasi dan akan berfungsi dengan kapasitas yang sangat terbatas untuk memberikan bantuan konsuler secara langsung.
Menteri Luar Negeri Simon Coveney mengatakan ketika kedutaan melanjutkan operasinya di Kyiv, prioritas utama tim akan memperbarui dan membangun jaringan kontak mereka.
Pejabat pemerintah Ukraina untuk memberi informasi yang lebih baik tentang penyediaan dukungan dan bantuan Irlandia kepada pemerintah dan rakyat Ukraina.
Departemen mengatakan sedang memantau situasi di Ukraina bersama dengan Uni Eropa dan mitra internasional lainnya.
Baca juga: Ukraina Bantah Dalangi Pembunuhan Salah Sasaran di Dekat Moskow
"Departemen terus sangat menyarankan agar semua perjalanan ke Ukraina, untuk tujuan apa pun," katanya, dilansir The Irish Times.
“Serupa dengan kedutaan lain yang beroperasi di Ukraina, kedutaan akan berfungsi dengan kapasitas yang sangat terbatas untuk memberikan bantuan konsuler secara langsung.”
Dua jet pembom AS terbang di atas Balkan
Dua jet pengebom B-52 Angkatan Udara AS akan terbang di atas Balkan untuk menunjukkan "komitmen" kepada sekutu NATO Washington di Eropa.
Kedua jet tersebut akan melakukan penerbangan dengan pendekatan rendah di atas gedung pemerintah di Skopje Makedonia Utara dan Alun-Alun Skanderbeg di Tirana Albania, Angkatan Udara AS di Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga akan terbang menyusuri pantai Montenegro dan Lovrijenac di Dubrovnik Kroasia.
“Tujuan dari setiap jalan layang adalah untuk menunjukkan komitmen dan jaminan AS kepada sekutu dan mitra NATO yang berlokasi di Eropa tenggara,” kata Angkatan Udara AS di Eropa, dikutip dari Al Jazeera.
Diplomat Rusia mengesampingkan kesepakatan damai