News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Sebut Sekitar 9.000 Tentaranya Tewas Selama Invasi Rusia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. Jenderal Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebut sekitar 9000 tentara Ukraina telah tewas selama invasi Rusia sejak 24 Februari lalu.

Sementara itu, Ukraina akan merayakan hari kemerdekaannya pada hari Rabu (24/8/2022), bertepatan dengan enam bulan sejak pasukan Rusia menyerbu.

Dilansir Independent, Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan warga Ukraina untuk mewaspadai potensi serangan "jahat" dan "kejam" oleh pasukan Rusia, menjelang hari kemerdekaan.

Zelensky mendesak warga untuk waspada menjelang perayaan pada Rabu 24 Agustus yang akan menandai 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.

Zelensky mengatakan Ukraina tidak boleh membiarkan Moskow "menyebarkan kesedihan dan ketakutan" menjelang hari libur nasional yang akan berlangsung tepat enam bulan setelah Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.

Namun, dia memperingatkan warga Ukraina dalam pidato malamnya, Sabtu (20/8/2022):

"Kita harus menyadari bahwa minggu ini Rusia mungkin mencoba melakukan sesuatu yang sangat jahat, sesuatu yang sangat kejam. Begitulah musuh kita."

"Tetapi di minggu lain selama enam bulan ini, Rusia melakukan hal yang sama sepanjang waktu – menjijikkan dan kejam."

"Salah satu tugas utama musuh adalah mempermalukan kita, orang Ukraina, merendahkan kemampuan kita, pahlawan kita, menyebarkan keputusasaan, ketakutan, menyebarkan konflik."

"Maka, penting untuk tidak pernah, sesaat pun, menyerah pada tekanan musuh ini, untuk tidak memaksakan diri, untuk tidak menunjukkan kelemahan."

Dalam pidatonya, Zelensky juga secara tidak langsung merujuk pada serangkaian ledakan yang terjadi di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Dia berkata: "Anda benar-benar dapat merasakan Krimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali."

Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang ditunjuk Moskow, kota terbesar di Krimea, mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah bangunan di dekat markas besar armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi.

"Sebuah drone terbang ke atap. Drone itu terbang rendah," katanya di Telegram.

"Drone itu jatuh tepat di atas markas armada, di atap dan terbakar. Serangan itu gagal."

Itu adalah insiden drone kedua di markas tersebut dalam tiga minggu.

Bulan ini juga terdapat sejumlah ledakan di lapangan terbang Rusia dan depot amunisi di semenanjung.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini