TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus menyatakan belasungkawa atas kematian Darya Dugina, putri Alexander Dugin, yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip TASS, Paus Fransiskus menyebut Dugina meninggal sebagai "korban tidak bersalah".
"Saya memikirkan gadis malang yang diledakkan oleh bom yang ditempatkan di bawah kursi mobil di Moskow," lapor kantor berita ANSA mengutip kata Paus pada Rabu (24/8/2022) di audiensi kolektif.
"Orang yang tidak bersalah membayar harga perang," imbuhnya.
Francis mengatakan pikirannya terfokus ke Rusia dan Ukraina pada hari itu.
"Saya berdoa agar dia, Bunda Allah, akan melihat ke dua negara tercinta ini dan memimpin mereka menuju perdamaian yang sangat kita butuhkan," katanya.
Baca juga: Rusia Sebut Dinas Khusus Ukraina di Balik Tewasnya Darya Dugina dan Pelaku Melarikan Diri ke Estonia
Mengecam penjualan senjata
Paus sekali lagi mengutuk mereka yang menghasilkan uang dengan menjual senjata.
"Mereka (pedagang senjata) adalah penjahat yang membunuh umat manusia," kata Paus, mengingat konflik lain, termasuk di Yaman dan Suriah.
Dikutip France24, pada Sabtu malam (20/8/2022), sebuah alat peledak meledak di mobil Toyota Land Cruiser di jalan dekat desa Bolshiye Vyazyomy, Wilayah Moskow.
Mobil yang ditumpangi Darya Dugina terbakar.
Seperti yang diketahui kemudian, alat peledak telah ditanam di bawah lantai kendaraan di sisi pengemudi.
Dugina, yang mengemudikan mobil, tewas di tempat.
Pusat Hubungan Masyarakat Layanan Keamanan Federal Rusia mengatakan kepada TASS bahwa pembunuhan itu telah dipecahkan.
Dikatakan, serangan itu telah direncanakan oleh layanan khusus Ukraina, pelakunya adalah warga negara Ukraina Natalia Vovk.
Berita lain terkait dengan Darya Dugina dan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)