News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Teken Dekrit untuk Tambah Pasukan, Jenderal AS: Bukti Rusia dalam Masalah di Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak kurang dari 11.000 prajurit dan berbagai peralatan tempur militer Rusia dipamerkan dalam peringatan 69 tahun kemenangan atas Nazi Jerman di Lapangan Merah, Moskwa, Jumat (9/5/2014). - Keputusan Putin menambah pasukan di tengah invasinya ke Ukraina dianggap menunjukkan kondisi genting pasukan Rusia karena perang.

Intelijen Inggris dalam pembaruannya pada Minggu (28/8/2022), menyinggung soal keputusan pemimpin Rusia itu.

Menurut intelijen Inggris, belum jelas bagaimana langkah Moskow untuk meningkatkan anggota militernya, apakah dengan merekrut tentara kontrak atau meningkatkan target tahunan wajib militer.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa di bawah undang-undang Rusia yang sekarang berlaku, keputusan tersebut tidak mungkin membuat "kemajuan substantif" menuju peningkatan kekuatan tempur Rusia, lapor Guardian

Menurut laporan AP News, Rusia mewajibkan semua pria usia 18 hingga 27 tahun untuk menjalani wajib militer setidaknya satu tahun.

Namun, banyak yang menghindarinya karena alasan kesehatan atau kuliah.

Ketika militer Rusia terhenti di Ukraina, Kremlin dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan beberapa upaya untuk menemukan rekrutan baru.

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. - Keputusan Putin menambah pasukan di tengah invasinya ke Ukraina dianggap menunjukkan kondisi genting pasukan Rusia karena perang. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Baca juga: AS Bakal Tunjuk Dubes Arktik, Cegah Ancaman Rusia di Wilayah Kutub Utara

Rusia menawarkan bonus uang tunai kepada sukarelawan yang berperang di Ukraina, lapor intelijen Inggris pada awal Agustus ini.

Kremlin juga dilaporkan memaksa sedikitnya 430 penambang dari wilayah Luhansk untuk turun ke medan perang, menurut gubernur Serhiy Haidai.

Tetapi upaya perekrutan yang meningkat memiliki beberapa konsekuensi.

Grup Wagner, yang membantu perekrutan militer Rusia, diduga telah menurunkan standar rekrutmennya karena kerugian besar.

Sementara itu, pasukan lain telah dikerahkan ke garis depan di Ukraina dengan sedikit atau tanpa pelatihan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini