Ia dikenal dengan kebijakan perestroika atau restrukturisasi, yang dirancang untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hampir mati dan membawa perubahan, lapor Guardian.
Bersamaan dengan itu, ada glasnost atau keterbukaan, sebuah konsep yang mencakup liberalisme dan pluralisme setelah beberapa dekade penyensoran dan kebohongan resmi.
Para pemimpin Barat melihat kepemimpinan Gorbachev sebagai peluang untuk membuka Tirai Besi.
Dia mengunjungi Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, dan banyak negara lain selama pemerintahannya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)