TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES - Wakil Presiden Argentina Cristina Kirchner diancam oleh orang bersenjata di dekat rumahnya di Buenos Aires, Argentina.
Saat itu, seorang pria bersenjata terlihat menodongkan senjata api ke wajahnya sebelum akhirnya ia dibawa pergi ke tempat yang aman.
Tidak ada tembakan yang dilepaskan pria bersenjata itu dan Kirchner pun tidak terluka.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (2/9/2022), upaya pembunuhan terhadap Kirchner tertangkap kamera kru televisi lokal pada Kamis malam waktu setempat, saat ia berjalan melewati kerumunan yang ramai di dekat kediamannya.
Kerumunan orang itu berkumpul untuk menunjukkan dukungan terhadapnya di tengah persidangan korupsi yang sedang berlangsung.
Tiba-tiba ada tangan yang memegang pistol terlihat sesaat di depan Kirchner, kemudian secara cepat terdengar bunyi 'klik' yang keras.
Beberapa laporan menyatakan bahwa senjata itu salah tembak, dari rekaman video itu pun tidak jelas apakah orang tersebut benar-benar mencoba menarik pelatuknya.
Baca juga: Rumah Tetsuya Yamagami Digeledah, Polisi Sita Pistol Rakitan dan Bahan Peledak
Kemudian ada seorang yang ditangkap di tempat itu dan polisi menemukan senjata api berada pada jarak beberapa meter jauhnya.
Ini berdasar pada laporan media lokal yang mengklaim bahwa penyerang itu adalah warga negara Brazil berusia 35 tahun.
Namun, pihak berwenang belum mengkonfirmasi rincian tentang pelaku.
Sumber penegak hukum mengatakan bahwa pria itu membawa pistol kaliber 380 dengan magasin yang terisi.
Sementara Menteri Keamanan Anibal Fernandez mencatat, tersangka memiliki sejarah kriminal dan terakhir ditangkap pada Maret lalu.
Menteri Ekonomi Sergio Massa termasuk diantara pejabat pertama yang bereaksi terhadap insiden itu, melalui akun Twitter miliknya, ia mengecam serangan itu.
Saat kebencian dan kekerasan menang atas perdebatan ide, mereka menghancurkan masyarakat dan menghasilkan situasi seperti hari ini: 'upaya pembunuhan'," cuit Massa.
Selain itu, menyatakan 'solidaritas' terhadap dan keluarganya sambil menyuarakan harapan penyerang, aman dibawa ke pengadilan.
Kirchner, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Argentina pada 2007 hingga 2015, saat ini sedang menghadapi tuduhan korupsi atas dugaan skema menyalurkan dana negara kepada seorang teman keluarga melalui kontrak publik.
Meskipun Jaksa Penuntut Utama dalam kasus tersebut baru-baru ini meminta pengadilan federal menjatuhkan hukuman penjara 12 tahun kepada Kirchner.
Kirchener secara vokal membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa dirinya telah menjadi sasaran penganiayaan politik.