TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Pemakaman Ratu Elizabeth II Inggris akan dilakukan di Westminster Abbey pada Senin (19/9/2022) lusa.
Hampir semua negara diundang menghadiri pemakaman itu.
Sejumlah pemimpin besar dunia dikabarkan akan menghadiri seremoni pemakaman.
Agenda ini jadi pemakaman kenegaraan pertama di Inggris, sejak kematian Perdana Menteri Winston Churchill pada 1965.
Undangan untuk menghadiri pemakaman pada pekan depan sudah dikirim pihak Kerajaan Inggris ke semua pemimpin dunia, tetapi enam negara secara resmi tak masuk dalam daftar.
The New York Times pada Kamis (15/9/2022) melaporkan enam negara yang tidak diundang itu.
Baca juga: Potret Antrean Pelayat Ratu Elizabeth II yang Mencapai 10 Km
Yakni Rusia, Belarus, Myanmar, Venezuela, dan Suriah serta Afghanistan.
Langkah itu diambil setelah mempertimbangkan iklim politik, juga hubungan Inggris dengan negara-negara tersebut.
Inggris, bersama dengan negara-negara barat lainnya, mengkritik Rusia atas invasi yang sedang berlangsung di Ukraina.
Oleh sebab itu, tak mengherankan jika Presiden Rusia Vladimir Putin tak mendapat undangan.
Di sisi yang sama, Belarus tak masuk daftar mengingat aliansi mereka dengan Rusia.
Sementara terkait Suriah dan Venezuela, Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik.
Adapun Afghanistan dan Suriah dikecualikan, merujuk situasi politik di negara mereka saat ini.
Disebutkan pula tiga negara meliputi Korea Utara, Nikaragua, dan Iran mendapat undangan tetapi hanya di tingkat duta besar.
Dengan demikian, kepala negara tidak diundang dalam acara pemakaman.
Terlepas dari itu, Indonesia termasuk negara yang mendapatkan undangan dari Kerajaan Inggris.
Namun, pemerintah belum mengeluarkan rilis terkait siapa yang bakal melayat ke sana.
Beberapa pemimpin dunia telah mengonfirmasi kehadiran mereka, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Rusia Protes
Rusia protes setelah Presiden Vladimir Putin tak diundang ke pemakaman Ratu Elizabeth II.
Kremlin menegaskan keputusan tak diundangnya Putin tersebut merupakan sebuah penghujatan dan tak bermoral.
Meski begitu ada sejumlah pemimpin negara yang tak diundang untuk menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II.
Putin pun menjadi salah satunya, selain pemimpin Belarusia, Iran, Myanmar, Suriah, Afghanistan dan Venezuela.
Padahal, Putin turut berbelasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth II.
Ia juga turut memberikan selamat kepada Raja Charles III saat dinobatkan sebagai pemimpin Inggris berikutnya.
Namun, hubungan Inggris dengan Rusia tengah memanas setelah Putin memerintahkan penyerangan ke Ukraina.
Inggris sendiri diketahui sebagai salah satu pendukung Ukraina dalam peperangan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Rusia, Maria Zakharova mengungkapkan penolakan mengundang Putin adalah usaha menggunakan tragedy nasional untuk tujuan geopolitik.
“Kami melihatnya sebagai usaha Inggris menggunakan tragedi nasional, yang menyentuh jutaan hati orang di seluruh dunia, untuk tujuan geopolitik demi menyelesaikan masalah dengan negara kami,” kata Zakharova dikutip dari Daily Star, Jumat (16/9/2022).
“Sebuah langkah yang sangat tak bermoral. Ini jelas sebuah penghujatan terhadap ingatan mengenai Ratu Elizabeth II,” tambahnya.
Zakharova melanjutkan, citra pemersatu Ratu Elizabeth II, yang tak mencampuri politik sebagai prinsip selama masa pemerintahannya tak menjadi hambatan bagi London melakukan serangan perbedaan pendapat.
“Untuk bagian kami, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada rakyat Inggris atas kehilangan besar yang menimpa mereka,” ujar Zakharova.
Sejumlah pemimpin dunia diharapkan memberikan penghormatan ke Ratu Eliazabeth II di Westminster Hall sebelum dimakamkan.