TRIBUNNEWS.COM - Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan fregat Kanada melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada Selasa (20/9/2022), kata militer Amerika dan Kanada.
Operasi itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan militer antara China dan Taiwan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, secara rutin berlayar melalui Selat Taiwan.
Hal itu memicu kemarahan China, mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke Higgins dan kapal fregat kelas Halifax Angkatan Laut Kanada melakukan transit melalui koridor di selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun.
"Kerja sama seperti ini merupakan inti dari pendekatan kami untuk kawasan yang aman dan makmur," kata Angkatan Laut sebagaimana dikutip Channel News Asia.
Baca juga: China Bersedia Lakukan Upaya Maksimal untuk Bersatu Kembali secara Damai dengan Taiwan
Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand mengatakan, negaranya, sebagai negara Pasifik, sangat berkomitmen untuk menegakkan stabilitas dan kemakmuran global di kawasan Indo-Pasifik.
"Transit rutin Selat Taiwan hari ini menunjukkan komitmen kami untuk Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif," katanya dalam sebuah pernyataan.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan, pasukannya memantau kapal-kapal itu dan "memperingatkan mereka".
"Pasukan teater selalu siaga tinggi, dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi, dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal-kapal itu berlayar ke arah utara melalui jalur air dan bahwa pasukannya mengamati misi tersebut, tetapi "situasinya seperti biasa".
Untuk diketahui, itu adalah transit kedua dalam sebulan oleh kapal Angkatan Laut AS, dan transit bersama kedua oleh Amerika dan Kanada dalam waktu kurang dari setahun, yang terakhir pada Oktober 2021.
Kunjungan ke Taiwan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi pada awal Agustus, membuat marah China.
China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat Taiwan, yang terus berlanjut meskipun dalam skala yang jauh berkurang.