Para perempuan yang mengenakan jilbab longgar akan mengalami pelecehan verbal dan fisik serta penangkapan oleh polisi moral.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menerima banyak video perlakuan kekerasan terhadap perempuan, termasuk menampar wajah perempuan, memukuli mereka dengan tongkat dan melemparkan mereka ke dalam mobil polisi.
“Pihak berwenang harus berhenti menargetkan, melecehkan, dan menahan wanita yang tidak mematuhi aturan jilbab,” kata Al-Nashif.
Al-Nashif menyerukan pencabutan semua undang-undang dan peraturan diskriminatif yang memberlakukan kewajiban jilbab.
Baca juga: Kehebatan Drone Buatan Iran Terbukti di Kharkiv, Hancurkan Artileri dan Kendaraan Lapis Baja Ukraina
Tanggapan Komandan Polisi Iran
Abdolreza Pourzahabi, perwakilan Khamenei di provinsi Kurdi Iran, mengatakan Pemimpin Tertinggi Polisi Teheran turut bersedih dan kesedihan keluarga Mahsa Amini adalah kesedihannya juga.
Dia berharap masyarakat menunjukkan niat baik untuk membantu mengembalikan ketenangan publik.
Selama konferensi pers pada Senin (19/9/2022), Komandan Besar Polisi Teheran, Hossein Rahimi membantah tuduhan palsu terhadap polisi Iran.
Ia juga mengatakan mereka telah melakukan segalanya untuk menjaga Amini tetap hidup.
Dia menambahkan, Amini tidak dilukai secara fisik selama atau setelah dia ditahan, dan menyebut kematiannya sangat disayangkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Mahsa Amini