Insiden ini dilaporkan sebagai bencana industri terburuk di China selama bertahun-tahun.
Melaporkan kematian terakhir dari insiden tersebut, The Guardian menerbitkan sebuah artikel pada 12 September 2015, bersamaan dengan sebuah video di situs webnya.
Dalam sebuah artikel rinci, The Guardian melaporkan bahwa ledakan besar berturut-turut merenggut 173 nyawa.
Ledakan di gudang Logistik Internasional Ruihai menyebabkan banyak kerusakan karena gudang dekat dengan perumahan.
Laporan menunjukkan bahwa keberadaan bahan berbahaya lebih dari batas yang diizinkan, termasuk 700 ton natrium sianida yang sangat beracun, menyebabkan ledakan.
Isu Kudeta Militer di China
Baca juga: Perjalanan Karier Politik Xi Jinping: Sempat Ditolak Partai, tapi Kini akan Jadi Presiden 3 Periode
Desas-desus tentang kudeta militer di China mulai mencuat pada 24 September 2022.
Rumor seperti Xi Jinping telah dihapus dari Kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), dan menjadi tahanan rumah beredar di media sosial.
Namun, partai yang berkuasa di China atau media yang dikendalikan lainnya belum memberikan pernyataan resmi apa pun tentang masalah ini.
Analis politik global dan jurnalis di seluruh dunia menyatakan bahwa kecil kemungkinan kudeta militer akan terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC), Times of India melaporkan.
Mengutip kolumnis India Aadil Brar, LiveMint melaporkan bahwa Presiden China mungkin sedang menjaani karantina karena ia baru kembali dari Uzbekistan untuk menghadiri KTT Shanghai Cooperation Organization.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)