Lusinan orang diperkirakan tewas dan ribuan lainnya ditangkap selama aksi protes atas kematian Mahsa Amini, namun pihak berwenang belum mempublikasikan data resminya.
Televisi pemerintah pada hari Sabtu lalu mengatakan, setidaknya 41 orang telah tewas, dan media pemerintah melaporkan "739 perusuh, termasuk 60 wanita", telah ditangkap di provinsi utara Gilan.
Beberapa dari korban tewas adalah anggota polisi, keamanan dan pasukan paramiliter Basij, menurut keterangan dari pihak berwenang, yang juga mengklaim korban lainnya dibunuh oleh "penyusup" dari pemerintah asing dan pasukan separatis.
Kelompok besar yang dituduh oleh pihak berwenang adalah Komala, sebuah partai sayap kiri yang mencari kemerdekaan bagi etnis Kurdi, yang dianggap Teheran sebagai kelompok teroris.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dilaporkan telah menembak kelompok Komala di wilayah negara tetangga Irak utara pada hari Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Ayah Mahsa Amini Sebut Otoritas Iran Berbohong soal Kematian Putrinya, Aksi Protes Terus Meluas
IRGC juga mengklaim Komala berusaha mendapatkan "tim bersenjata dan sejumlah besar senjata" ke Iran untuk mengambil keuntungan dari protes yang sedang berlangsung.
Menurut media pemerintah, anggota kelompok ISIS, Komala dan kelompok separatis bersenjata lainnya yaitu Partai Demokrasi Kurdistan Iran, telah ditangkap di provinsi utara dan barat laut Iran.
Selain itu, media pemerintah Iran juga melaporkan pada Sabtu kemarin IRGC telah menjinakkan plot pengeboman di barat laut Tabriz di provinsi Azerbaijan Timur.