Laporan juga menyebutkan, Rusia telah mencapai definisi hukum negara teroris di bawah hukum AS dan Kanada.
Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyerukan sanksi Amerika dan Eropa terkait laporan tersebut, setelah Ukraina menuduh Rusia melakukan sabotase terhadap jaringan pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik.
Rusia siap mencaplok wilayah Ukraina
Moskow siap untuk secara resmi mencaplok wilayah yang diduduki Rusia setelah referendum yang dikecam oleh barat.
Para pemimpin wilayah Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia yang dilantik Rusia di Ukraina telah secara resmi meminta Presiden Vladimir Putin untuk mencaplok wilayah pendudukan ke Rusia.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan tindakan akan segera diambil untuk memenuhi "aspirasi" dari empat wilayah Ukraina yang diduduki untuk menjadi bagian dari Rusia.
Setelah dianeksasi, kepemimpinan Rusia mengatakan akan mempertimbangkan serangan di wilayah yang dikuasai Rusia sebagai serangan langsung ke Rusia.
Inggris tidak akan mengakui upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina
Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengatakan kepada Zelenskiy melalui telepon bahwa Inggris tidak akan pernah mengakui upaya Rusia untuk mencaplok sebagian Ukraina, kata Downing Street.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengecam "referendum ilegal dan hasil palsu mereka" di Ukraina.
Israel menerapkan sikap hati-hati terhadap invasi Rusia di Ukraina
Israel telah memperkuat sikap hati-hati sampai sekarang pada invasi Rusia ke Ukraina.
Israel mengatakan tidak akan menerima hasil referendum di distrik timur negara yang diduduki.
Pernyataan Selasa malam dari kementerian luar negeri Israel, yang juga mengatakan "mengakui kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina", telah diterima sebagai pertunjukan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Ukraina, dan teguran Israel yang jarang terjadi ke Moskow.
Baca juga: Pipa Gas Rusia Bocor, Negara-negara Eropa Menduga Ada Sabotase hingga Serangan