News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mayat Tentara Rusia Tergeletak di Jalanan setelah Kota Lyman Dikuasai Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Militer Ukraina telah merilis rekaman yang dikatakan menunjukkan sisa-sisa konvoi militer Rusia yang melarikan diri dari Lyman ke Kreminna. Video tersebut menunjukkan kendaraan yang terbakar, barang-barang pribadi dan tentara yang tewas berserakan di sepanjang jalan hutan. - Mayat tentara Rusia tergeletak di jalanan Kota Lyman menyusul mundurnya rekan-rekan mereka karena pengepungan pasukan Ukraina.

Di selatan, empat warga sipil terluka ketika rudal Rusia menghantam Kota Nikopol.

Pada Senin (3/10/2022), pasukan Ukraina juga mencetak keuntungan yang signifikan di selatan.

Sebuah video menunjukkan pasukan Ukraina mengibarkan bendera nasional berwarna biru dan kuning di kota Lyman. Sesaat kemudian, mereka juga melakukan tarian kemenangan. - Mayat tentara Rusia tergeletak di jalanan Kota Lyman menyusul mundurnya rekan-rekan mereka karena pengepungan pasukan Ukraina. (Twitter/kolase tribunnews)

Mereka mengibarkan bendera di atas desa Arkhanhelske, Myroliubivka, Khreshchenivka, Mykhalivka dan Novovorontsovka.

Keberhasilan Ukraina di timur dan selatan terjadi ketika Rusia dalam proses meresmikan pencaplokan empat wilayah Ukraina.

Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Dewan Federasi, pada Selasa ini meratifikasi perjanjian untuk menjadikan wilayah timur Donetsk dan Luhansk serta wilayah Kherson dan Zaporizhzhia selatan bagian dari Rusia.

Sekutu Cemooh Pasukan Putin

Penarikan pasukan Rusia dari kota strategis di timur Ukraina memicu ejekan dari sekutu dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Hilangnya Kota Lyman, di Donetsk, membuat Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov buka suara.

Kemunduran pasukan Rusia di Kota Lyman, membuat bagian barat wilayah Luhansk dalam ancaman.

Kadyrov menyarankan Rusia mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis berdaya rendah di Ukraina, lapor Reuters

"Nepotisme di tentara tidak akan membawa kebaikan," kata Kadyrov, seraya menambahkan bahwa komandan pasukan Rusia di daerah itu harus dilucuti medalinya dan dikirim ke garis depan dengan senjata untuk menghapus rasa malunya dengan darah.

Kadyrov mengatakan kritiknya adalah kebenaran pahit tentang pasukan tempur Rusia, yang menurutnya berisi orang-orang tanpa kemampuan serta mengecewakan negara.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov. - Mayat tentara Rusia tergeletak di jalanan Kota Lyman menyusul mundurnya rekan-rekan mereka karena pengepungan pasukan Ukraina. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Korea Utara Dukung Hasil Referendum terkait Pencaplokan 4 Wilayah Baru ke Rusia

Baca juga: Pemimpin Chechnya Berjanji Kirim Anak-anaknya yang Masih Remaja ke Medan Perang untuk Bantu Rusia

Pria yang dikenal sebagai salah satu pendukung setia Putin ini, sejak awal mendukung invasi Rusia ke Ukraina serta mengirim banyak militer Chechnya ke garis depan.

Kadyrov mengaku telah memperingatkan Valery Gerasimov soal kemungkinan kekalahan di Kota Lyman sejak dua pekan lalu, namun tidak diindahkan.

Valery Gerasimov (67), merupakan kepala staf umum Rusia sekaligus orang terkuat ketiga di militer setelah Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

"Saya tidak tahu apa yang dilaporkan kementerian pertahanan kepada panglima tertinggi (Putin), tetapi menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil," kata Kadyrov.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini