Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Roket kecil Jepang Epsilon No. 6 gagal diluncurkan dari Observatorium Luar Angkasa Uchinoura di Prefektur Kagoshima, Rabu (12/10/2022).
Kegagalan itu disebabkan terjadinya kelainan pada roket.
Baca juga: Rusia Disebut Bakal Beli Roket dan Peluru Artileri dari Korea Utara
"Epsilon No. 6 diluncurkan dari Observatorium Luar Angkasa Uchinoura di Kimotsuki-cho, Prefektur Kagoshima sekitar pukul 09.50 pada tanggal 12 Oktober. Namun terjadi kelainan dan sinyal penghancuran diluncurkan enam setengah menit setelah peluncuran. Penyebab anomali belum diketahui," ungkap sumber di Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Pada konferensi pers kemarin, JAXA menjelaskan bahwa telah ditentukan sebelum roket tahap kedua dan ketiga dipisahkan, sikap roket telah menyimpang dari target dan tidak dapat dikoneksikan ke orbit bumi.
Pesawat yang hancur itu diduga mencebur ke laut timur Filipina.
"Kami sangat meminta maaf karena tidak dapat memenuhi harapan semua orang yang terlibat. Ke depan, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelidiki penyebabnya dengan cepat dan menerapkan tindakan pencegahan untuk memulihkan kepercayaan pada penggunaan dan R&D ruang angkasa oleh Jepang," kata Presiden JAXA, Hiroshi Yamakawa.
Epsilon adalah roket dengan panjang total 26 meter yang dikembangkan oleh JAXA untuk meluncurkan satelit kecil dengan biaya rendah.
Sebanyak delapan satelit dipasang, termasuk satelit untuk percobaan demonstrasi oleh perusahaan dan universitas.
Peluncuran ini adalah peluncuran satelit komersial pertama untuk Epsilon, dan perhatian telah diberikan pada apakah itu akan mengarah pada masuknya skala penuh ke dalam bisnis peluncuran satelit kecil, yang permintaannya meningkat.
Baca juga: Putra Sendiri, Shotaro Kishida Jadi Sekretaris PM Jepang Berpenghasilan 10 Juta Yen per Tahun
Ini adalah peluncuran roket andalan Jepang yang gagal pertama sejak H2A No. 6 pada tahun 2003, dan yang pertama untuk Epsilon.
Dilengkapi dengan 8 satelit buatan yang dikembangkan oleh perusahaan dan universitas.
Dari delapan satelit, dua berasal dari perusahaan ventura Kota Fukuoka, QPS Research Institute, yang merupakan pesanan peluncuran satelit komersial pertama untuk Epsilon.IHI Aerospace yang bertanggung jawab atas desain dan manufaktur roket, mempercayakan peluncurannya kepada JAXA.
Enam satelit lainnya dipilih oleh JAXA melalui program yang disebut Innovative Satellite Technology Demonstration.