"Kami menyarankan kepada semua orang di wilayah Kherson untuk, jika mereka mau, pergi ke wilayah lain untuk melindungi diri dari serangan rudal."
"Dalam menangani kepemimpinan negara (Rusia), saya meminta Anda untuk membantu mengatur pekerjaan ini."
Saldo meyakini Rusia tidak akan meninggalkan wilayah yang baru dicaploknya ini.
"Kami, orang-orang di wilayah Kherson, tahu bahwa Rusia tidak meninggalkan wilayahnya sendiri," kata dia.
Menanggapi permintaan ini, Rusia bersedia membantu penduduk meninggalkan wilayah Kherson yang dicaplok.
Keputusan ini terjadi sehari setelah Kyiv mengklaim keberhasilannya merebut kembali lima pemukiman di wilayah selatan.
"Pemerintah mengambil keputusan untuk mengatur bantuan untuk kepergian penduduk wilayah (Kherson)," kata Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin, lapor Telegraph.
Sementara itu menurut laporan Guardian, pengungsi dari wilayah Kherson diperkirakan tiba di Rusia pada Jumat (14/10/2022) waktu setempat.
Sebelumnya, Gubernur Vladimir Saldo mengimbau warga untuk mengungsi, terlebih untuk penduduk di tepi barat Sungai Dnipro.
Baca juga: Zelensky Minta Senjata Lebih Banyak Lagi ke Barat, Ukraina Kembali Tembaki Wilayah Rusia
Baca juga: Kemlu RI Beberkan Alasan Indonesia Dukung Resolusi PBB Kutuk Rusia Caplok Wilayah Ukraina
Warga sipil pertama yang melarikan diri dari Kherson dijadwalkan tiba di wilayah Rostov Rusia pada hari Jumat, kantor berita TASS melaporkan.
Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang sebagian wilayahnya diduduki dan dicaplok oleh Rusia.
Kherson merupakan wilayah yang penting dan strategis.
Wilayah ini menjadi pusat satu-satunya rute darat ke Semenanjung Krimea yang direbut Rusia pada 2014.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)