News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Tuduh Rusia Berencana Ledakkan Bendungan Besar yang akan Banjiri Ukraina Selatan

Penulis: Rica Agustina
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana meledakkan bendungan yang akan membanjiri petak Ukraina selatan, Jumat (21/10/2022).

Salah satu pertempuran paling penting dari perang antara Rusia dan Ukraina akan terjadi di dekat bendungan ketika pasukan Ukraina bergerak maju di sepanjang tepi barat Sungai Dnieper, yang bertujuan untuk merebut kembali kota Kherson dan mengepung ribuan tentara Rusia.

Ukraina telah memberlakukan pemadaman informasi dari front Kherson, tetapi komandan Rusia Sergei Surovikin mengatakan minggu ini bahwa situasi di Kherson sudah sulit.

Sasis jet militer Sukhoi Su-34 mencuat dari gedung apartemen sembilan lantai yang hancur sebagian setelah jatuh di halaman area perumahan di kota Yeysk di barat daya Rusia pada 17 Oktober 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana meledakkan bendungan yang akan membanjiri petak Ukraina selatan, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: AS Tuduh Iran Terjun Langsung ke Lapangan untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina, Latih Pasukan di Krimea

Pasukan Ukraina yang berjaga di bagian depan utara Kherson pada hari Jumat mengatakan telah terjadi pengurangan yang nyata dalam beberapa pekan terakhir dalam tembakan dari posisi Rusia di barisan pohon yang menyapu hamparan ladang kosong, sekitar 4 kilometer jauhnya.

Penurunan dalam penembakan dan tidak adanya pergerakan lapis baja Rusia di sektor tersebut, kata mereka, mengindikasikan bahwa Rusia kekurangan amunisi dan peralatan.

Satu-satunya tanda pertempuran adalah sesekali serpihan cangkang yang meledak di kejauhan.

"Mereka telah menembak lebih sedikit mulai sekitar tiga minggu lalu. Dan drone mereka kurang aktif," kata seorang tentara dengan nama depan Myhail.

"Mungkin sudah sekitar satu bulan terjadi penembakan yang lebih sedikit," kata Sasha menyetujui.

"Ini harus selesai di beberapa titik. Amunisi mereka tidak bisa bertahan selamanya," tambah Sasha.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini