TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol menyesali kematian seorang pekerja muda di pabrik roti Paris Baguette milik konglomerat industri makanan dan minuman Korsel SPC Group pada 15 Oktober lalu.
Ia mengatakan bahwa peristiwa itu 'benar-benar disesalkan' dan dirinya telah menginstruksikan para pejabat untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebelumnya, seorang wanita muda berusia 23 tahun yang bekerja di sebuah pabrik roti meninggal setelah terjebak dalam mesin mixer saus di pabrik di Pyeongtaek, 65 kilometer selatan Seoul.
Kematiannya pun memicu curahan kesedihan diantara masyarakat, saat muncul pertanyaan tentang 'apakah perusahaan mengikuti protokol keselamatan dan apakah dirinya merupakan tulang punggung keluarga yang terdiri dari ibu dan adik laki-lakinya'.
"Ini kecelakaan yang sangat disesalkan," kata Yoon, saat tiba di Kantor Kepresidenan.
Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Jumat (28/10/2022), Yoon menyampaikan apa yang telah ia baca di media tentang bagaimana marahnya publik terhadap fakta bahwa pabrik itu tampaknya tetap menjalankan mesin mixernya, bahkan sebelum penyelidikan atas kecelakaan itu selesai.
Baca juga: Diboikot Warga Korea Selatan, CEO Paris Baguette Minta Maaf
"Hukum, sistem dan keuntungan semuanya memang penting, namun kita semua hidup dalam tatanan masyarakat yang sama, dan bukankah masyarakat kita seharusnya bekerja dengan hubungan yang saling menghargai satu sam lain antara majikan dan pekerja, ini adalah hal paling minimum yang harus dipegang oleh sesama manusia. Ini benar-benar insiden yang sangat disesalkan, jadi saya memberi perintah untuk mencari penyebab di balik insiden ini," tegas Yoon.
Kantor Yoon mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa ia menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan memerintahkan pejabat untuk mencari penyebab insiden ini dan apakah ada 'masalah struktural' yang terkait.