News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Pesta Halloween di Korsel

UPDATE Insiden di Itaewon: Korban Tambah jadi 151 Orang, Ini Kesaksian Para Saksi Mata

Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seseorang diyakini menderita serangan jantung, diangkut dengan tandu di Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. PInformasi update mengenai insiden di Itaewon, Korea Selatan. Korban bertambah menjadi 151 orang hingga kesaksikan para saksi mata.

TRIBUNNEWS.COM - Korban insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10/2022) waktu setempat, terus bertambah.

Para pejabat setempat mengatakan, korban tewas akibat insiden di Itaewon bertambah menjadi 151 orang.

Sebagian besar korban tewas adalah remaja atau berusia 20-an.

Dari ke-151 korban meninggal, 19 di antaranya adalah warga negara asing (WNA)

Sementara itu, jumlah korban luka-luka dalam insiden tersebut bertambah dari 76 korban menjadi 82 orang.

Baca juga: Fakta Itaewon, Kawasan Favorit Anak Muda Seoul yang Jadi Lokasi Tragedi Pesta Halloween

Setelah mengadakan pertemuan darurat, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, memerintahkan pembentukan satuan tugas untuk membantu korban luka.

Dikutip dari bbc.com, Yoon juga meluncurkan penyelidikan penyebab insiden maut tersebut.

Kesaksian Para Saksi Mata

Mayat para korban yang diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan selimut di Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. (Yelim LEE / AFP)

Seorang saksi mata, Jeon Ga-eul (30), sedang minum-minum di bar saat insiden itu terjadi.

"Teman saya berkata: sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di luar," katanya kepada kantor berita AFP.

"Saya berkata: apa yang kamu bicarakan? Kemudian saya pergi ke luar untuk melihat dan ada orang yang melakukan CPR di jalan," ujar dia.

Sementara itu, seorang dokter, Lee Beom-suk, yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan perjuangannya untuk menyelamatkan nyawa.

"Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar."

"Tapi jumlahnya bertambah segera setelah itu, melebihi jumlah korban pertama di tempat kejadian," katanya kepada penyiar lokal YTN, dikutip dari kantor berita AFP.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini