Jembatan itu sebelumnya dikelola oleh pemerintah kota setempat, yang biasanya membatasi jumlah orang di jembatan pada satu waktu menjadi 20 orang, dikutip dari Reuters.
Anggota dewan dari partai BJP, Jayrajsinh Jadeja mengatakan, pada hari Minggu (30/10/2022) ada 400 hingga 500 tiket telah dibeli.
Sehingga, terjadi kepadatan di area wisata tersebut yang menyebabkan keruntuhan.
Baca juga: Jembatan di Gujarat India Ambruk Usai Diperbaiki, 78 Orang Dilaporkan Tewas
Perusahaan Oreva Bertanggung jawab Kelola Jembatan
Pihak berwenang setempat mengatakan perusahaan Oreva telah diberi kontrak untuk mengelola jembatan ini selama 15 tahun ke depan.
Oreva juga bertanggung jawab terhadap renovasi dan perbaikan jembatan gantung ini.
Kepala pejabat kotamadya Morbi Sandeepsinh Zala mengatakan, Oreva belum memberi tahu pihak berwenang tentang pembukaan kembali jembatan pada Rabu (26/10/2022) pekan lalu.
Sehingga pemerintah Kota Morbi belum mengeluarkan sertifikat untuk mengoperasikan jembatan tersebut.
Namun, pihak Oreva tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar.
Baca juga: Jembatan di Gujarat India Ambruk Usai Diperbaiki, 78 Orang Dilaporkan Tewas
Juru bicara dari Oreva mengatakan kepada Indian Express:
"Sementara kami menunggu informasi lebih lanjut. Jembatan itu runtuh karena terlalu banyak orang di bagian tengah jembatan yang mencoba bergoyang dari satu arah ke jalan lainnya."
Perdana Menteri India, Narendra Modi yang berada di Gujarat untuk kunjungan mengatakan sangat sedih dengan tragedi itu.
Pemerintah India memberikan kompensasi bagi keluarga korban meninggal dan melakukan evakuasi secepat mungkin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)